Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) akan menerbitkan obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) US$ 240 juta. Perusahaan ini bahkan sudah menunjuk Citi, Deutsche Bank, Standard Chartered, dan UBS sebagai join bookrunners.
Obligasi ini diterbitkan anak usaha MDLN, Modernland Overseas Pte Ltd dan dijamin oleh induknya. Sumber Bloomberg yang terlibat aksi korporasi itu mengatakan, kupon obligasi itu berkisar 6,95%.
Rencananya, dana dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk membayar kembali (refinancing) utang obligasi lama. Di antaranya, senior notes sebesar US$ 247,42 juta yang jatuh tempo pada 2019 mendatang.
Obligasi yang akan jatuh tempo ini diterbitkan anak usaha MDLN, Marquee Land Pte Ltd dan memiliki kupon lebih tinggi, yakni 9,75%.
Sebelumnya, Moody's Investors Service mengonfirmasi peringkat B2 untuk obligasi MDLN. "Peringkat ini merefleksikan kondisi finansial dan likuiditas yang masih sehat," ujar Jacintha Poh, Vice President dan Analis Senior Moody's, di laporannya, baru-baru ini.
Dalam satu tahun ke depan, Moody's memperkirakan pendapatan MDLN masih bisa tumbuh sekitar 20% hingga 25%. Pertumbuhan penjualan itu didorong dari penjualan residensial di Jakarta Garden City dan lahan industri di Modern Cikande.
Hingga akhir 2016, MDLN mencetak pendapatan Rp 2,3 triliun, turun 16,9% dari tahun 2015 yang sebesar Rp 2,8 triliun. Sementara itu, laba bersihnya juga turun 43% dari Rp 873,4 miliar menjadi Rp 501,3 miliar di akhir 2016.
Ferdy Wan, Analis Mandiri Sekuritas, mengatakan, pendapatan MDLN memang lebih rendah daripada prediksi, tetapi laba bersih perseroan 11% di atas prediksi Mandiri Sekuritas karena ada ekspansi margin.
Ferdy masih mengkaji prediksi dan rekomendasi harga saham MDLN. Pada perdagangan Jumat (7/4), saham MDLN turun 2,08% menjadi Rp 282 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News