kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Mayoritas turun, ini rekomendasi saham-saham papan akselerasi


Rabu, 08 September 2021 / 07:00 WIB
Mayoritas turun, ini rekomendasi saham-saham papan akselerasi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas saham yang menjadi anggota Papan Akselerasi mencatatkan penurunan harga. Dalam sepekan terakhir hingga Selasa (7/9), penurunan terbesar dicatatkan oleh PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA) yakni mencapai 40,18%.

Disusul PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) yang merosot 20,73%, PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) minus 15,70%, PT Imago Mulia Persada Tbk (LFLO) minus 4,76%, dan PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP) minus 1,96%, dan PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) yang harganya stagnan.

Terbaru, PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) yang baru IPO pada 27 Juli 2021 juga mencatatkan penurunan dalam sepekan terakhir sebesar 1,69%.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, penurunan tersebut akibat aksi profit taking yang dilakukan investor. "Karena sudah kena profit taking, itu hal yang biasa," ujar William kepada Kontan.co.id, Selasa (7/9).

Baca Juga: Private placement, Tourindo Guide (PGJO) akan melepas 72 juta saham

Secara kinerja, emiten-emiten tersebut membukukan kinerja positif. Contohnya, SOFA yang mencatatkan penurunan harga saham terdalam, sampai semester pertama 2021 membukukan pertumbuhan pendapatan 60,24% menjadi Rp 17,2 miliar.

Oleh sebab itu, William menilai saham-saham tersebut masih menarik. Hanya saja masih harus menunggu kondisi jenuh jual terlebih dahulu.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat, secara teknikal SOFA dari sisi indikator MACD masih terkoreksi dan dari sisi sinyalnya pun belum menunjukkan tanda-tanda penguatan yang cukup valid. Dari stochastic pun dia menilai SOFA masih berada di area oversold diikuti dengan tekanan jual meskipun tidak begitu besar dibandingkan hari sebelumnya.

Di sisi lain, saham seperti PT Era Graharealty Tbk (IPAC) yang walaupun mencatatkan kenaikan harga saham tertinggi dalam sepekan terakhir, yakni 46,28% dinilainya berpotensi turun. Sebab, walaupun dari sisi MACD masih menunjukkan adanya lanjutan penguatan, tetapi dari sisi stochastic sudah berada di area overbought sehingga ada potensi untuk deadcross dan terkoreksi.

Baca Juga: Boston Furniture Industries (SOFA) bidik penjualan Rp 49 miliar hingga akhir 2021

"Apabila mencermati kedua saham tersebut secara teknikal, SOFA dan IPAC dari sisi volume memang sama-sama kecenderungannya volatile sekali, sehingga investor diharapkan waspada akan pergerakan dari kedua emiten ini," papar Herditya.

Walau begitu, ia menilai bukan berarti saham-saham pada papan akselerasi tidak menarik. Sebab, dari sisi indikator teknikal, emiten FLMC dan PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) cukup menarik untuk diperhatikan. Tapi, investor disarankan tetap mewaspadai sisi volumenya yang cenderung mini.

"Dengan volatilitas tersebut ada baiknya investor dapat memperhatikan pergerakan harganya dan kecenderungannya untuk trading terlebih dahulu," ujar Herditya. Dengan Kedua analis sepakat untuk wait and see dan untuk trading terlebih dahulu terhadap saham-saham pada papan akselerasi.

Baca Juga: Ada 17 saham yang masuk daftar efek dalam pemantauan khusus BEI, saham apa saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×