Reporter: Hari Widowati | Editor: Test Test
JAKARTA. Rencana PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menukar surat utangnya yang bakal jatuh tempo pada 2011 dengan surat utang baru sepertinya bakal berjalan mulus. Sekitar 91,73% dari pemegang obligasi (notes) dollar AS senilai US$ 250 juta terbitan Lippo Karawaci Finance B.V. hadir dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang diselenggarakan di Hongkong, Senin (3/5) lalu.
Dalam keterbukaan informasi kepada Singapore Stock Exchange (SGX) pada akhir April lalu, Lippo Karawaci melalui Sigma Capital Pte. Ltd. telah merampungkan penawaran konversi surat utang yang akan jatuh tempo 2011 dengan surat utang baru yang akan jatuh tempo pada 2015. Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya menyebutkan, selain menawarkan konversi surat utang tersebut, Sigma juga akan membayar atau mengganti sejumlah biaya-biaya yang selama ini harus ditanggung oleh pemegang notes ini. "Ini merupakan insentif bagi para pemegang notes," tulis Ketut dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/5).
Per 29 April 2010, pemegang notes bersedia menukarkan obligasinya senilai US$ 183,75 juta dan pemegang notes senilai US$ 45,57 juta hanya setuju untuk menerima penggantian biaya yang ditawarkan oleh Sigma tetapi tidak memilih opsi konversi. Artinya, pemegang obligasi yang setuju untuk melakukan konversi ke obligasi baru mencapai 73,5% dari total pokok obligasi yang sebesar US$ 250 juta.
LPKR berharap, eksekusi konversi obligasi dan penggantian biaya bagi pemegang obligasi LPKR bisa dilaksanakan pada 10 Mei mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News