Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas pasar saham Asia Tenggara berada di zona hijau pada perdagangan Kamis (5/12). Terangkat sinyal Amerika Serikat (AS) dan Beijing pada jalur untuk mencapai kesepakatan perdagangan fase satu.
Melansir Reuters, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Rabu (4/12), negosiasi perdagangan dengan China berjalan “sangat baik”. Sehari setelah menyarankan bahwa kesepakatan mungkin tidak datang sampai setelah pemilihan presiden AS tahun 2020.
Baca Juga: Pasar cemas, apa yang terjadi jika Trump memberlakukan tarif baru pada 15 Desember?
Komentar itu memicu penurunan di pasar global pada hari Rabu. "Tampaknya perwakilan Trump dari perundingan kesepakatan perdagangan AS-China, yang sebelumnya terlalu gugup, memicu respons bantuan yang spontan," Mizuho Bank mengatakan dalam sebuah catatan dikutip Reuters.
Secara terpisah, laporan-laporan media menyatakan bahwa AS-China lebih dekat untuk menyepakati jumlah tarif yang akan dibatalkan dalam kesepakatan perdagangan fase-satu.
Saham di Singapura, yang dianggap sebagai penentu kondisi perdagangan global, mengakhiri enam sesi penurunan. Mengutip RTI pukul 11.52 WIB, indeks Strait Times naik 0,51% ke 3.176.
Baca Juga: IHSG naik 0,60% di awal perdagangan, Kamis (5/12), ini sentimen pendorongnya
Ditopang saham real estate seperti Capitaland dan saham konsumen seperti Wilmar International, keduanya naik lebih dari 1%, menopang indeks.
Saham Indonesia mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua pekan, dibantu oleh saham konsumen dan perbankan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,48% ke 6.142.
Saham perusahaan barang-barang konsumen Unilever Indonesia naik 0,7%, sementara saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) naik 1,5%. Indeks dari 45 saham paling likuid di Indonesia naik 0,8%.
Baca Juga: Bursa Asia menghijau di tengah kebingungan seputar perdagangan AS-China
Inflasi Indonesia melaju ke 1,3% pada November dari tahun sebelumnya, sesuai harapan dan lebih tinggi dari kenaikan 0,8% Oktober.
Saham finansial membantu pasar Vietnam naik ke 966,73. Sementara saham Malaysia juga diuntungkan dari kenaikan saham di sektor konsumen dan perbankan. Pasar di Thailand ditutup untuk libur.
Tetapi pasar saham Filipina melawan tren, turun 0,3% karena kerugian di sektor industri dan real estate. Inflasi di negara itu melaju ke 1,3% pada November dari tahun sebelumnya, sesuai harapan dan lebih tinggi dari kenaikan 0,8% Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News