Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
Kenaikan laba bersih BNLI didorong oleh peningkatan pendapatan dan penurunan biaya provisi yang disebabkan oleh peningkatan kualitas pinjaman dan pemulihan kredit bermasalah.
Rasio kredit bermasalah kotor (gross NPL) dan bersih (net NPL) membaik menjadi masing-masing 3,3% dan 1,2%, dibandingkan pada akhir 2018 yang masing-masing sebesar 4,4% dan 1,7%.
Baca Juga: Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) bukukan penurunan laba 26% pada kuartal III 2019
Sementara itu, kenaikan laba bersih pada bisnis komponen otomotif grup, yakni AUTO disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market) dan menurunnya biaya produksi.
Ke depannya, pencapaian kinerja tahunan Grup Astra diperkirakan masih akan diuntungkan oleh peningkatan kinerja dari bisnis jasa keuangan dan kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi.
"Akan tetapi, tantangan atas konsumsi domestik yang lemah dan harga komoditas yang rendah masih tetap perlu diwaspadai," ucap Prijono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News