kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayoritas Bursa Asia Menguat, Mengikuti Kenaikan Wall Street


Rabu, 11 Januari 2023 / 08:28 WIB
Mayoritas Bursa Asia Menguat, Mengikuti Kenaikan Wall Street
ILUSTRASI. Mayoritas bursa Asia menguat pada perdagangan Rabu (11/1) pagi.( The Yomiuri Shimbun )


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa Asia menguat pada perdagangan Rabu (11/1) pagi. Pukul 08.16 WIB, indeks Nikkei 225 aik 239,46 poin atau 0,92% ke 26.416,64, Hang Seng naik 132,36 poin atau 0,62% ke 21.463,82 , Taiex naik 0,97 poin atau 0,01% ke 14.804,81, Kospi naik 3,07 poin atau 0,13% ke 2.352,86, ASX 200 naik 57,50 poin atau 0,81% ke 7.188, Straits Times naik 8,94 poin atau 0,31% ke 3.273,76 dan FTSE Malaysia turun 0,37 poin atau 0,02% ke 1.484,76.

Mengutip Bloomberg, saham di Jepang, Korea Selatan dan Australia naik.

Bursa Asia melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu pagi, mengekor kenaikan Wall Street. Para pedagang bertaruh bahwa inflasi AS akan melandai.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham GGRM Usai Menyuntik Modal ke Anak Usaha Jalan Tol

Jika inflasi AS melandai, hal ini akan dapat menjadi alasan bagi The Fed untuk memperlambat kenaikan suku bunganya.

Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menahan diri untuk tidak berkomentar tentang prospek kebijakan moneter pada pidatonya Selasa malam.

"Memulihkan stabilitas harga ketika inflasi tinggi bisa saja membutuhkan tindakan yang tidak populer dalam jangka pendek. Karena kami menaikkan suku bunga untuk memperlambat inflasi," katanya.

Sementara di pasar Asia, fokus investor tertuju pada pembukaan kembali ekonomi China dan pembatasan Covid. 

Baca Juga: Prediksi IHSG Hari Ini (11/1) Bangkit, Untuk Trading Pantau 10 Saham Pilihan Berikut

Meski kebijakan China memberikan harapan baru bagi bangkitnya perekonomian, namun kebijakan tersebut juga memicu lonjakan infeksi dan memunculkan persyaratan yang lebih ketat bagi warganya untuk memasuki berbagai negara.

China mulai melawan kebijakan restriksi bagi warganya dengan menangguhkan visa jangka pendek untuk Korea Selatan dan Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×