Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
SINGAPURA. Mayoritas indeks Asia ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis (15/6), setelah bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve naik untuk kedua kalinya tahun ini, seperti perkiraan pasar.
Meski inflasi AS masih di bawah target The Fed, Gubernur Janet Yellen tetap menaikkan bunga sebesar 25 basis poin. The Fed juga memberikan detail lebih bayak mengenai rencana pengetatan neraca keuangannya.
Indeks Nikkei 225 di Jepang ditutup lebih rendah 0,26% atau 51,7 poin. Sedangkan Indeks Kospi di Korea Selatan mengakhiri perdagangan turun 0,46% atau 10,99 poin.
Indeks S&P/ASX 200 di Australia juga turun 1,21% atau 70 poin, terseret saham-saham bahan baku dan energi. Saham perbankan dan pertambangan mayoritas memerah hari ini.
Indeks Hang Seng ditutup dengan pelemahan 0,95%. Sedangkan Shanghai Composite di China ditutup menguat tipis 0,06%.
Dengan inflasi AS yang masih rendah, muncul keraguan di pasar bahwa The Fed akan menaikkan bunga tiga kali dalam tahun ini. "Dengan masih lemahnya angka upah pekerja dan inflasi, pasar skeptis dengan pemulihan ekonomi ke depan," kata Michael McCarthy, Chief Market Strategist di CMC Markets, dikutip CNBC.
Sementara itu, dollar index yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, masih diperdagangkan di bawah level 97. Pasangan dollar/yen hari ini cenderung flat, diperdagangkan di level 109,64.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
