kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,20   -6,16   -0.66%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayora Indah (MYOR) rilis lima produk baru di saat tepat, pendapatan kuartal I naik


Jumat, 23 April 2021 / 07:00 WIB
Mayora Indah (MYOR) rilis lima produk baru di saat tepat, pendapatan kuartal I naik


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) meluncurkan produk baru pada kuartal I tahun ini. Ada lima merek baru yang diluncurkan Mayora Indah. Produk tersebut diantaranya Natacino, Flavacino, Gilus Nangka, Roma Sandwich, dan Roma Kelapa. 

Menurut Willy Goutama Analis Maybank Kim Eng Sekuritas dalam riset 20 April 2021, kondisi ini akan positif bagi Mayora Indah karena waktu peluncuran produk baru berdekatan dengan momentum Ramadan dan Lebaran. "Kami mengamati peluncuran produk baru untuk segmen biskuit merupakan upaya Mayora untuk mempertahankannya pangsa pasar di tengah pesaing agresif," ujar dia. 

Sementara untuk peluncuran produk baru di bidang kopi ditujukan untuk pasar premium. "Kami pikir ini akan berdampak positif pada margin kotor," ujar Willy dalam riset. Untuk analisis sensitivitas, dia menyebut, setiap kenaikan 100bps dalam margin kotor akan menaikkan laba bersih per saham alias earning per share (EPS) di tahun ini akan naik 8,7%.

Baca Juga: Kinerja kuartal pertama diprediksi positif, ini rekomendasi saham Mayora Indah (MYOR)

Pada kuartal I tahun 2021, Maybank Kim Eng Sekuritas berharap, pendapatan MYOR di kuartal I tahun 2021 sejalan dengan estimasi saat ini. Kenaikan pendapatan MYOR menurut Willy didukung dari permintaan yang kuat peritel domestik jelang Ramadan dan Lebaran. Selain itu, MYOR mendpat penurunan pajak penghasilan efektif menjadi 22% lebih rendah dari kuartal I tahun 2020 di level 26,4%. 

"Kami juga menghitung efek pemulihan lockdown di Filipina yang akan menyebabkan konsumsi lebih tinggi untuk memenuhi stok dapur. Kontribusi pasar Filipina untuk Mayora memenuhi 15% dari total penjualan," terang Willy. 

Willy menyebut, penjualan ekspor Mayora Indah akan meningkat di kuartal I tahun ini. "Oleh karena itu, kami memperkirakan total penjualan kuartal I tahun 2021 tumbuh sebesar 30% secara YoY menjadi Rp 6,9 triliun," terang dia dalam riset. Proyeksi kinerja tersebut aka memenuhi 24% dari perkiraan penjualan di tahun 2021. 

Baca Juga: Mayora Indah (MYOR) merilis varian baru produk makanan dan minuman

Menurut Willy, angka ini sejalan dengan tren historis tiga tahun dimana kinerja kuartal I tahun 2021 sebesar 23% dari target kinerja. Sepanjang tahun 2021, Maybank Kim Eng Sekuritas memperkirakan, pendapatan dan laba bersih Mayora Indah masing-masing sebesar Rp 28,85 triliun dan Rp 2,43 triliun. 

"Kami memperkirakan EPS Mayora pada tahun 2021 hingga 2023 akan tumbuh sebesar 18%, 17% dan 11%," terang Willy. EPS Mayora pada 2021 diperkirakan mencapai Rp 109 per saham, Rp 127 per saham di 2022 dan pada tahun 2023 sebesar Rp 141 per saham. 

Pertumbuhan kinerja MYOR karena proporsi penjualan domestik dan ekspor yang seimbang yakni domestik 56% dan 44% untuk pasar ekspor. Eksposur yang terdiversifikasi ini membatasi ketergantungan pada satu pasar. "Kami yakin ini memberi MYOR visibilitas yang lebih tinggi dalam hal pertumbuhan penjualan," kata Willy. 

Pada tahun 2021, Maybank Kim Eng Sekuritas memperkirakan, penjualan akan pulih dengan kuat dan tumbuh 18% secara year on year (yoy). Pada tahun 2020, penjualan MYOR turun 2% secara yoy. "MYOR mendapatkan keuntungan dari basis pasar ekspornya yang cukup besar. Porsi ekspor yang besar diperkirakan bisa membantu pemulihan pertumbuhan pendapatannya," terang Willy. 

Baca Juga: Sambut Ramadan, Mayora Indah (MYOR) luncurkan varian baru produk makanan dan minuman

Karena itu, Willy memberi rekomendasi untuk Buy dengan target Rp 3.800 per saham. Target tersebut memenuhi PER 35x di tahun 2021, di atas rata-rata tiga tahunnya. 

Pada tahun ini, MYOR akan menghadapi risiko potensi pertumbuhan penjualan yang lebih rendah dari perkiraan dan kompresi margin EBIT dari pengeluaran advertising dan promotion yang tinggi untuk mempertahankan pangsa pasar. Terakhir adalah depresiasi rupiah yang signifikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×