Reporter: Rashif Usman | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) merevisi turun target pendapatan menjadi single digit hingga akhir tahun 2025.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Christy Halim mengatakan manajemen MYOR menurunkan target pertumbuhan pendapatan menjadi 6%-8% dari sebelumnya 10% dengan marjin kotor 22%-24% sepanjang tahun 2025.
Revisi target ini dilakukan setelah manajemen menilai kinerja sepanjang sembilan bulan pertama 2025 menunjukkan pelemahan.
Baca Juga: Mayora Indah (MYOR) Tawarkan Obligasi Rp 827,54 Miliar, Cek Penggunaan Dananya
Perlu diketahui, MYOR membukukan penjualan sebesar Rp 27,15 triliun hingga kuartal III-2025, tumbuh 5,92% year on year (YoY) dibandingkan Rp 25,63 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Secara rinci, segmen makanan olahan dalam kemasan menyumbang penjualan sebesar Rp 16,63 triliun, sedangkan minuman olahan dalam kemasan mencapai Rp 13,21 triliun.
Meski penjualan naik, laba bersih MYOR melemah 8,23% yoy menjadi Rp 1,84 triliun per September 2025, dari Rp 2,01 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kami menurunkan proyeksi pertumbuhan pendapatan MYOR untuk tahun 2025 dan 2026 masing-masing 2,8% dan 3,6%, sehingga pendapatan tahun 2025 diperkirakan tumbuh 6,8% yoy," tulis Christy dalam riset yang dipublikasikan, Kamis (20/11/2025).
Christy juga memperkirakan margin kotor yang konservatif sebesar 22,1% di tahun 2025, meski terdapat potensi perbaikan margin di kuartal IV-2025 akibat harga kopi rata-rata yang lebih rendah dan volume yang lebih tinggi, dengan opsi penyesuaian harga lanjutan bila diperlukan.
Selain itu, MYOR berencana meningkatkan belanja iklan dan promosi di kuartal IV-2025 untuk mendukung peluncuran produk baru.
Baca Juga: Dibayangi Melemahnya Daya Beli, Simak Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR)
Manajemen MYOR memperkirakan pertumbuhan yang lebih solid pada kuartal IV-2025, sebagian didorong program bantuan tunai Pemerintah yang berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat, serta dampak penuh dari penyesuaian harga kopi terbaru.
"Penjualan di Oktober 2025 menunjukkan momentum yang baik, dengan pendapatan domestik tumbuh dua digit, sementara ekspor juga pulih, naik lebih dari 50% secara bulanan di pasar utama seperti Filipina, China, dan Vietnam," tambah Christy.
Dengan begitu, pendapatan MYOR diproyeksi mencapai Rp 38,53 triliun dan laba bersih akan mencapai Rp 2,73 triliun di tahun 2025, masih sesuai dengan target perusahaan. Proyeksi laba tersebut mencerminkan penurunan 5,4% secara tahunan. Namun, pada 2026 laba bersih diperkirakan kembali naik 19,4% yoy menjadi Rp 3,21 triliun.
Christy memandang positif terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang perusahaan, meski permintaan jangka pendek melemah. Inovasi produk berkelanjutan dan inisiatif strategis diperkirakan dapat membantu meredam volatilitas harga bahan baku dan menjaga margin.
Rekomendasi Saham
BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham MYOR dengan target harga Rp 2.700 per saham. Target ini disusun menggunakan valuasi tahun penuh 2026 dengan asumsi price-to-earnings ratio (PE) sebesar 18,5 kali, sejalan dengan rata-rata tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Dibayangi Melemahnya Daya Beli, Simak Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR)
Secara terpisah, Head of Research Retail MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat secara teknikal posisi MYOR masih cenderung sideways dan masih didominasi oleh tekanan jual.
"Cermati dari sisi indikator MACD yang melandai di area positif dengan Stochastic yang terkoreksi di area netral," ucap Herditya kepada Kontan, Kamis (4/12/2025).
Herditya melihat saham MYOR saat ini berada di level support Rp 2.100 per saham dan resistance Rp 2.200. Ia juga menyarankan speculative buy saham MYOR di target harga Rp 2.220-Rp 2.280 per saham.
Selanjutnya: Perusahaan Logistik Siapkan Strategi Hadapi Pembatasan Kendaraan Barang Selama Nataru
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (5/12), Hujan Sangat Lebat Turun di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













