Reporter: Rashif Usman | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menetapkan target positif untuk kinerja top line dan bottom line di tahun 2025.
Direktur Keuangan MYOR, Hendrik Polisar, menyampaikan bahwa perusahaan menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun pada tahun 2025. Angka tersebut mencerminkan kenaikan sekitar 0,8% dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3 triliun.
Sementara, laba kotor perusahaan juga ditargetkan meningkat 11,3% menjadi Rp 9,23 triliun dan laba usaha naik 11,2% mencapai Rp 4,35 triliun.
"Target penjualan yang ingin dicapai perseroan pada tahun 2025 ini Rp 39,7 triliun," kata Hendrik saat menggelar public expose, Selasa (10/6).
Adapun penjualan tahun tersebut ditargetkan meningkat 10% dari realisasi tahun 2024.
Pada saat yang sama, Direktur Global Marketing MYOR, Ricky Afrianto mengungkapkan ada tiga strategi yang dijalankan perusahaan untuk mengejar target tersebut. Pertama, MYOR telah menaikkan harga jual produk guna merespons kenaikan harga bahan baku.
Baca Juga: Mayora Indah (MYOR) Targetkan Laba Rp 3,1 Triliun pada Tahun 2025
"Jadi kami memastikan kenaikan harga bisa diterima konsumen dengan baik, caranya ialah kita melakukan kampanye iklan agar mempunyai impact yang positif," ucap Ricky .
Strategi kedua, MYOR akan melanjutkan inovasi produk bagi konsumen dan melakukan investasi pada jenama yang terus dijalankan. Ketiga, perusahaan berfokus pada optimalisasi efektivitas dan efisiensi di seluruh aktivitas pemasaran dan promosi.
Prospek dan Rekomendasi Saham
Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi menyampaikan bahwa target pendapatan dan laba yang diincar perusahaan masih dalam batas realistis. Menurutnya, faktor pendukung kinerja MYOR untuk sisa tahun 2025 ialah berasal dari segmen ekspor.
Belum lama ini MYOR juga telah menjalin kerja saham dengan Mayora USA, INC yang berbasis di Amerika Serikat untuk memperluas pangsa pasar sekaligus memperkuat posisi merek dagang hasil produk perusahaan.
Namun demikian, Wafi juga menyoroti tantangan kinerja yang berpotensi menghambat kinerja MYOR di sisa tahun ini, yakni minimnya momentum perayaan atau festive season pada semester kedua 2025.
“Mayoritas produk MYOR merupakan produk musiman yang identik dengan momen hari raya,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (10/6).
Di sisi lain, Wafi menilai valuasi saham MYOR saat ini masih tergolong tinggi, dengan price to earnings ratio (PER) sekitar 18,6 kali, lebih tinggi dibandingkan rata-rata PER emiten sejenis yang berada di kisaran 13,4 kali.
Baca Juga: Perlebar Pangsa Pasar, Mayora (MYOR) Teken Kerja Sama dengan Perusahaan asal AS
Ia menyarankan agar investor mempertimbangkan untuk masuk di level harga sekitar Rp 2.000 per saham. Adapun rekomendasi Wafi tetap buy dengan target harga di kisaran Rp 3.000 per saham.
Sementara itu, dari sisi teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pergerakan saham MYOR masih menunjukkan tren penurunan. Indikator MACD dan Stochastic pun mengindikasikan potensi koreksi lanjutan.
"Level support MYOR di Rp 2.090 dan resistance Rp 2.210," jelas Herditya kepada Kontan, Selasa (10/6).
Herditya menyarankan aksi speculative buy di kisaran harga Rp 2.250 hingga Rp 2.310 per saham.
Baca Juga: Mayora (MYOR) Bagi Dividen Rp 1,22 Triliun
Selanjutnya: Net Buy Asing Rp 1 Triliun Saat IHSG Melonjak 1,65% Hari Ini, Selasa (10/6)
Menarik Dibaca: Incar Dividen dari Big Caps? Kesempatan Beli PGEO, MEDC dan UNVR sampai 13 Juni 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News