kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.702   47,00   0,28%
  • IDX 8.511   -34,40   -0,40%
  • KOMPAS100 1.174   -5,50   -0,47%
  • LQ45 847   -4,81   -0,56%
  • ISSI 301   -1,34   -0,44%
  • IDX30 437   -2,67   -0,61%
  • IDXHIDIV20 505   -3,10   -0,61%
  • IDX80 132   -0,65   -0,49%
  • IDXV30 138   0,43   0,31%
  • IDXQ30 139   -1,03   -0,74%

Mau Kolaborasi Dengan BEI, Danantara Soroti Likuiditas Pasar Saham Indonesia


Jumat, 28 November 2025 / 15:21 WIB
Mau Kolaborasi Dengan BEI, Danantara Soroti Likuiditas Pasar Saham Indonesia
ILUSTRASI. Danantara dan BEI berencana meluncurkan indeks acuan baru, namun likuiditas pasar saham Indonesia yang rendah jadi perhatian utama.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara tengah merancang kolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun Danantara masih menyoroti tingkat likuiditas yang masih rendah. 

Rencananya, keduanya berpotensi untuk menerbitkan indeks Danantara x BEI sebagai indeks acuan dan perluasan jangkauan produk exchange traded fund (ETF) ke pasar modal. 

Managing Director Treasury Danantara Ali Setiawan enggan berkomentar banyak terkait pembentukan indeks tersebut. Menurutnya, perlu dicermati konstituen yang akan masuk ke dalam indeks.   

“Kalau di dalamnya saham BUMN kan sudah ada juga, tetapi untuk pendalaman pasar perlu meningkatkan likuiditas di pasar saham,” jelasnya di Wisma Danantara, Jumat (28/11/2025). 

Baca Juga: BEI Suspensi Saham RATU, ARKO, NRCA, Begini Rekomendasi Sahamnya

Ali mengatakan seperti yang diketahui, posisi likuiditas pasar saham Indonesia dari rata-rata harian masih kecil sehingga opsi bagi Danantara untuk masuk ke pasar modal menjadi terbatas. 

“Semua sudah tahu, porsi Indonesia di MSCI sudah kecil. Apalagi kalau metode baru diterapkan, posisi Indonesia semakin kecil lagi,” ucapnya. 

Sekadar mengingatkan, MSCI berencana untuk mengubah metodologi perhitungan indeks terhadap saham-saham Indonesia. Di mana, ada dua skenario yang disiapkan MSCI. 

Yakni, dengan proposed methodology dengan memperhitungkan script shares atau saham yang tidak dilaporkan di KSEI, corporate holdings lokal dan asing, serta others lokal dan asing, sebagai non-free float.

Baca Juga: IHSG Turun 0,33% ke 8.518 Sesi I Jumat (28/11): AMMN, ANTM, EMTK Jadi Top Losers

Dalam skenario proposed methodology, banyak saham besar mengalami penurunan Free Float Inclusion Factor (FIF), seperti BBCA dari 0,45 menjadi 0,325, AMMN dari 0,2 menjadi 0,075. 

Sementara dengan skenario kedua, penurunan FIF akan lebih kecil dibandingkan dengan yang pertama. Misalnya,  BBCA misalnya dari 0,45 menjadi 0,40, AMMN dari 0,2 menjadi 0,11. 

Selanjutnya: Siloam Hospitals TB Simatupang Catat Kinerja Klinis Positif Layanan Jantung & Stroke

Menarik Dibaca: 9 Daftar Promo Black Friday November 2025, Diskon Jumbo di Lotte Mall sampai Zalora

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×