Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Mata uang Asia mencatatkan penguatan mingguan terbesar dalam 10 bulan terakhir. Mengutip situs Bloomberg, pada lima hari terakhir transaksi perdagangan, Asia Dollar Index –yang mengukur kekuatan 10 mata uang Asia yang aktif diperdagangkan di luar yen- menyentuh level 116,13 pada 11 Juli lalu. Ini merupakan level tertinggi sejak 20 Juni 2013.
Sementara itu, won Korea Selatan menguat 16% dalam sepekan menjadi 1.124,47 per dollar AS di Seoul. Sedangkan pada periode yang sama, dollar Taiwan menguat 1% menjadi NT$ 29,932, baht Thailand menguat 0,4% menjadi 31,18, dan ringgit Malaysia menguat 0,3% menjadi 3,1755.
Penguatan mata uang Asia bukan tanpa sebab. Pada minggu ini, Pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke meredakan kecemasan pelaku pasar mengenai isu penghentian stimulus. Bernanke menyatakan, perekonomian AS masih membutuhkan stimulus sehingga menyebabkan arus dana asing kembali masuk ke emerging market.
“Pernyataan Bernanke merupakan sokongan besar bagi sentimen risiko pada pekan ini. Namun, pada dasarnya, tren pergerakan dollar masih menguat karena adanya rencana pengurangan nilai stimulus,” jelas Pareena Phuangsiri, analis Kasikornbank Pcl.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News