Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KUALA LUMPUR. Mata uang Asia keok pada transaksi pagi ini. Ringgit Malaysia dan dollar Singapura memimpin pelemahan karena investor cemas akan perlambatan ekonomi AS akan memukul pemulihan ekonomi global. Tak ayal, kondisi itu akan turut memukul tingkat ekspor regional.
Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index jatuh dari level paling perkasa dalam 14 tahun setelah data manufaktur AS lebih buruk ketimbang prediksi analis.
Sementara, pada pukul 10.16 waktu Hongkong, Asia Dollar Index turun 0,1% menjadi 120,09. Ringgit melemah 0,3% menjadi 2,9488 per dollar dan dollar Singapura melemah 0,1% menjadi S$ 1,2016.
"Lemahnya data ekonomi AS memangkas permintaan mata uang Asia dalam jangka pendek," kata Hideki Hayashi, global economist Mizuho Securities Co di Tokyo. Dia menambahkan, kendati begitu, adanya spekulasi kenaikan suku bunga acuan di Asia masih akan mendorong arus dana asing untuk masuk ke kawasan regional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News