kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih Wait and See Kondisi Pandemi, Mandom Indonesia (TCID) Jaga Porsi Ekspor


Minggu, 06 Februari 2022 / 12:40 WIB
Masih Wait and See Kondisi Pandemi, Mandom Indonesia (TCID) Jaga Porsi Ekspor
ILUSTRASI. Produk perawatan rambut Gatsby produksi PT Mandom Indonesia Tbk (TCID).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandom Indonesia Tbk belum membeberkan secara rinci mengenai target pendapatan dan laba sepanjang 2022. Emiten bersandi saham TCID di Bursa Efek Indonesia ini masih wait and see terhadap perkembangan pandemi covid-19 yang masih mengancam.

Sekretaris Perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk Alia Dewi berharap kondisi pemulihan ekonomi dari tahun lalu bisa berlanjut pada tahun ini. Tapi, penyebaran varian omicron yang masif menjadi kekhawatiran akan datangnya gelombang ketiga penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Kondisinya masih wait and see, apakah gelombang ketiga akan separah gelombang kedua? tentu kita berharap tidak, karena kondisi sosial ekonomi mulai pulih di akhir tahun lalu," kata Alia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (3/2).

Melihat kondisi tersebut, TCID belum berencana untuk gencar melakukan ekspansi pasar baru maupun penambahan kapasitas pabrik pada tahun ini. 

Di sisi lain, TCID pun masih akan menjaga porsi pasar ekspor, yang memiliki kontribusi sekitar 25%-30% terhadap penjualan.

Baca Juga: Ekonomi Mulai Pulih, Mandom Indonesia (TCID) Ingin Memperbaiki Kinerja Tahun Ini

"Belum ada rencana ekspansi pabrik atau pengembangan pasar baru misalnya untuk ekspor. Porsi ekspor masih stabil, belum ada rencana perluasan," ungkap Alia.

Negara-negara yang menjadi pasar ekspor TCID meliputi kawasan ASEAN, Jepang, Hong Kong, India, dan Uni Emirat Arab yang selanjutnya reekspor ke kawasan Timur Tengah dan Afrika. Produk yang paling banyak diekspor adalah kategori perawatan rambut dan wangi-wangian.

Alia memberikan gambaran bahwa dari tiga segmen utama produk TCID, kategori wangi-wangian mencatatkan penjualan yang cukup tinggi selama masa pandemi. 

Adapun tiga segmen utama produk TCID meliputi perawatan rambut, wangi-wangian, dan kosmetik.

"Konsumen juga tetap ingin menggunakan wangi-wangian. Jadi kondisinya cukup baik walau tetap ada penurunan dibanding sebelum pandemi," ujar Alia.

TCID masih melakukan proses audit untuk laporan keuangan tahun 2021. Alia bilang, meski sudah ada pemulihan kinerja dibandingkan 2020, tapi penyebaran covid-19 yang mengintai menjadi kendala bagi laju pertumbuhan bisnis selama masa pandemi.

Mengutip pemberitaan KONTAN sebelumnya, hingga kuartal III-2021, TCID membukukan penjualan sebesar Rp 1,31 triliun. Lebih rendah dibandingkan penjualan di periode yang sama tahun 2020 senilai Rp 1,47 triliun.

Dari sisi bottom line, Mandom Indonesia sebenarnya berhasil memangkas rugi bersih tahun berjalan menjadi Rp 45,83 miliar per 30 September 2021. Di periode yang sama tahun lalu, TCID menderita kerugian Rp 75,38 miliar.

 

Per akhir September 2021, penjualan TCID masih didominasi kategori produk pria yang mencapai Rp 721,32 miliar. Sementara produk wanita berkontribusi Rp 586,11 miliar, yang disusul kategori lainnya senilai Rp 12,24 miliar.

Sepanjang tahun 2021, Mandom Indonesia telah meluncurkan beberapa produk anyar dari tiga merek utama mereka, yakni Gatsby, Pixy serta Pucelle.

TCID juga getol menggarap pasar e-commerce dan marketplace. Produk Mandom sudah bisa ditemui di berbagai marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada dan e-commerce khusus produk kecantikan Sociolla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×