CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.926   -32,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Masih wait and see, investor asing konsolidasi untuk masuk pasar SBN


Senin, 06 Juli 2020 / 20:20 WIB
Masih wait and see, investor asing konsolidasi untuk masuk pasar SBN
ILUSTRASI. Ilustrasi foto Obligasi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing memilih untuk keluar terlebih dahulu dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) saat ketidakpastian ekonomi meningkat di tengah pandemi.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPPR), nilai kepemilikan asing di SBN menurun Rp 5 triliun dari Rp 940 triliun pada Senin (29/6) menjadi Rp 935 triliun pada Rabu (1/7). Padahal, sepanjang Juni nilai kepemilikan asing di SBN masih tumbuh Rp 6 triliun.

Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan investor asing cenderung keluar dari pasar SBN karena ingin mengamankan dana terlebih dahulu. Di tengah sikap wait and see, pelaku pasar juga sekaligus menghitung ulang potensi imbal hasil dengan risiko volatilitas di pasar SBN.

Baca Juga: Arus dana asing keluar capai Rp 1,59 triliun dalam sepekan, ini kata analis

Maklum, akibat pandemi, defisit anggaran pemerintah berpotensi terus melebar. Dengan begitu pasokan surat utang di pasar obligasi juga akan makin ramai. Ujungnya, penerbitan atau suplai surat utang yang meningkat bisa membuat volatilitas pasar makin tinggi.

Lihat saja, Kamis (2/7), pemerintah kembali menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi yen (Samurai Bonds) senilai ¥ 100 miliar .

"Pelaku pasar sedang menghitung kembali potensi imbal hasil yang bisa didapat saat suplai surat utang bertambah banyak demi memenuhi kebutuhan anggaran, dalam waktu dekat investor asing akan konsolidasi dulu," kata Dimas, Senin (6/7).

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto juga mengatakan ketidakpastian ekonomi akibat pandemi membuat pelaku pasar cenderung beralih ke aset safe haven dan menyimpan dalam kas. Tak heran bila kepemilikan asing di SBN menurun.

Namun, Ramdhan menilai kepemilikan asing di SBN yang menurun ini masih wajar di tengah risiko ekonomi yang juga terjadi secara global. Ramdhan juga menilai surat utang global Indonesia akan laris di pasaran sehingga akhirnya dana asing bisa masuk dan membuat rupiah lebih stabil. Akhirnya, rupiah yang stabil akan kembali mengundang investor asing masuk ke pasar SBN kembali.

Baca Juga: Seri-seri pendek masih akan jadi primadona pada lelang SBSN, Selasa (7/7)

Untuk jangka panjang, Dimas optimistis dengan tawaran yield SBN yang atraktif, investor asing akan kembali masuk ke pasar SBN. Namun, saat ini inevestor asing memang menahan diri untuk masuk dan sedang menunggu konfirmasi keputusan final batas defisit anggaran yang diperlukan untuk menangani pandemi. Selain itu, investor asing juga menunggu gebrakan pemerintah untuk menjaga nilai tukar rupiah lebih stabil lagi.

Peningkatan jumlah kepemilikan asing di SBN juga akan terjadi bila pandemi di dalam negeri bisa mereda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×