Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Poundsterling kembali terseret meski sempat unggul di hadapan dollar AS. Mengutip Bloomberg, Jumat (15/7) pairing GBP/USD terkikis 1,13% ke level 1,3192 dibanding sehari sebelumnya.
Analis PT SoeGee Futures, Alwi Assegaf mengatakan, mata uang USD telah berhasil mengungguli GBP mengingat kebijakan ekonomi AS masih lebih unggul dari Bank Sentral Inggris (BOE).
Apalagi didukung oleh data positif dari negeri Paman Sam. Di antaranya data inflasi bulan Juni yang sesuai proyeksi di level 0,2% dan Retail Sales yang naik ke angka 0,6% dari sebelumnya 0,2%
GBP sempat menguat lantaran rapat BOE pertama setelah hasil referendum Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa menghasilkan keputusan suku bunga di tahan. Keputusan tersebut berada di luar dugaan pasar.
Namun, pada akhirnya GBP menyerah kalah oleh USD setelah rilis data ekonomi AS. "BOE tetap memberi sinyal akan menggelontorkan stimulus. Sepertinya BOE masih menunggu seberapa jauh dampak Brexit terhadap ekonom Inggris," kata Alwi.
Prediksi Alwi, pelemahan GBP/USD masih bisa berlanjut apalagi dampak Brexit kemungkinan akan terjadi dalam jangka menengah. Pergerakan poundsterling di awal pekan menanti pidato anggota Monetary Policy Committee (MPC) Inggris, Martin Wale.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News