kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih dibayangi sentimen eksternal, simak prediksi rupiah untuk pekan depan


Minggu, 25 Agustus 2019 / 06:16 WIB
Masih dibayangi sentimen eksternal, simak prediksi rupiah untuk pekan depan
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar AS pada awal pekan diprediksi masih akan fluktuatif. Sentimen-sentimen global tetap akan mendominasi pergerakan rupiah pada pekan depan. Pada akhir pekan lalu, rupiah di pasar spot menguat 0,17% menjadi Rp 14.215 per dollar Amerika Serikat (AS).

Bila dihitung dalam sepekan, kurs rupiah juga berhasil menanjak 0,17%.

Penguatan rupiah pada akhir pekan lalu masih dipengaruhi oleh Bank Indonesia yang kembali menurunkan tingkat suku bunga acuan. 

Analis Monex Investindo Faisyal mengatakan, penguatan rupiah juga ditopang oleh adanya ekspektasi pasar tentang pelonggaran kebijakan moneter oleh beberapa bank sentral utama dunia. "Ada ekspektasi pelonggaran moneter dari beberapa bank sentral utama," ujar Faisyal.

Baca Juga: Review Kurs Rupiah: Berkat Suku Bunga Turun

Untuk pekan depan, Faisyal memperkirakan mata uang garuda masih bisa menguat. Ia melihat potensi penguatan tersebut dipengaruhi oleh dinamika-dinamika yang terjadi pada pertemuan G7 dan pidato gubernur The Fed Jerome Powell pada akhir pekan lalu. 

Faisyal berpendapat pada pertemuan G7 akan menghasilkan solusi Brexit. Selain itu, ia memperkirakan sikap The Fed akan cenderung dovish. Karenanya, "Saya melihat rupiah akan cenderung menguat," imbuhnya.

Berbeda, ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri bilang rupiah bisa terkoreksi setelah mengalami penguatan di akhir pekan. Ia mengatakan, sebenarnya masih ada potensi rupiah menguat hanya saja ada sentimen-sentimen yang kemungkinan besar menyebabkan rupiah akan terkoreksi. 

Baca Juga: Faktor global masih menyetir pergerakan rupiah pada pekan depan

Pernyataan Trump yang terbaru tentang China menjadi sentimen utama yang menyebabkan rupiah bisa terkoreksi. Menurutnya, pernyataan Trump kembali menyebabkan situasi perang dagang memanas kembali. "Trump kembali menggoyahkan situasi perang dagang AS China menimbulkan rupiah bisa saja terkoreksi," ujar Reny.

Walaupun demikian, Reny menyebutkan masih ada sentimen positif dari domestik yang bisa menghambat koreksi rupiah. Ia bilang visi misi dari presiden Jokowi terkait fokus pembangunan infrastruktur dan investasi menjadi katalis yang positif. Ditambah, ia berpendapat Bank Indonesia saat ini juga turut berfokus pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Faisyal memperkirakan rupiah pada awal pekan akan bergerak di kisaran Rp 14.150-Rp 14.170 per dolar AS. 

Sedangkan Reny bilang rupiah akan terkoreksi di kisaran Rp 14.210-Rp 14.325 per dolar AS. "Cenderung akan melebar dan pasar sudah mulai antisipasi terkait pernyataan Trump," jelas Reny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×