Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cashlez Worldwide Indonesia bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 April 2020. Perusahaan startup financial technology (fintech) ini nantinya tercatat di papan akselerasi.
Berdasarkan prospektus awal, per 31 Oktober 2019 pendapatan Cashlez tumbuh 96,07% dari Rp 5,98 miliar menjadi Rp 11,73 miliar. Peningkatan pendapatan tersebut sejalan dengan peningkatan volume transaksi yang diproses.
Dalam prospektus dijelaskan peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kuantitas penjualan card reader sehingga menyebabkan kenaikan penjualan sebesar Rp 3,33 miliar dan sisanya adalah kenaikan pendapatan dari transaksi merchant melalui aplikasi dan card reader serta penyewaan card reader kepada merchant.
Baca Juga: Bakal IPO, Cashlez targetkan dana Rp 90 miliar-Rp 100 miliar
Meski begitu, perusahaan ini masih mencatatkan rugi komprehensif periode berjalan sebesar Rp 8,77 miliar, meningkat dari Oktober 2018 sebesar Rp 4,42 miliar.
Presiden Direktur Cashlez Tee Teddy Setiawan menjelaskan peningkatan pendapatan yang signifikan tersebut sejalan dengan peningkatan volume transaksi. Tahun ini, Cashlez menargetkan pendapatan bisa tumbuh 120%. Mereka optimistis dengan target tersebut sejalan dengan volume transaksi yang pada dua bulan awal ini mencapai 1,3 triliun. Angka volume tersebut setara dengan capaian 2018.
"Di Cashlez kami aiming kurang lebih sekitar 120% untuk dari sisi pendapatan nah tetapi kita tambahkan revenue dari anak perusahaan yang saya lupa juga totalnya tetapi ini akan menjadi rangkaian yang baik dengan kita," jelas Teddy, Senin (16/3).
Baca Juga: Mandiri Capital: Satu start up yang sudah didanai bakal IPO
Lebih lanjut, Teddy menargetkan perusahaannya bisa mencetak laba pada tahun 2021. "Target kami by end of December cash sudah positif. Target profit di tahun 2021," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News