kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih bukukan kerugian, PT Timah (TINS) tak bagikan dividen


Selasa, 06 April 2021 / 16:08 WIB
Masih bukukan kerugian, PT Timah (TINS) tak bagikan dividen
ILUSTRASI. Pekerja menurunkan timah dari kapal yang di angkut dari Belitung, Kepulauan Riau di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (11/1). KONTAN/Muradi/11/01/2011


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

Di samping itu, sepanjang periode 2020 PT Timah juga berhasil menurunkan utang bank sebesar Rp 4,22 triliun atau menyusut dari catatan 2019 yakni Rp 8,79 triliun. Selain itu, TINS juga berhasil melunasi obligasi dan sukuk yang telah jatuh tempo pada September 2020 sebesar Rp 600 miliar.

Sehingga total utang berbunga turun sebesar Rp 4,82 triliun. Adapun rugi bersih TINS pada periode 2020 tercatat sebesar Rp 341 miliar atau lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar Rp 611 miliar.

Tahun lalu, PT Timah juga melakukan penyesuaian atas aktiva pajak dan penurunan kinerja anak perusahaan yang tercermin melalui rugi penurunan nilai aset tetap serta penurunan nilai piutang turut berkontribusi terhadap belum optimalnya kinerja keuangan secara konsolidasian.

Baca Juga: Superkrane Mitra Utama (SKRN) buka peluang menaikkan capex dua kali lipat tahun ini

Memasuki 2021 harga komoditas logam timah mulai kinclong disebabkan menipisnya persediaan logam timah di London Metal Exchange (LME). Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (6/4) harga logam timah versi LME bertengger di kisaran US$ 25.123 per metrik ton.

Manajemen menekankan sampai saat ini perusahaan tersebut terus bertransformasi menjadi perusahaan yang inovatif dan ramah lingkungan dalam eksploitasi timah di wilayah operasionalnya. Penambangan dilakukan melalui prosedur Good Mining Practice (GMP) yang berprinsip effective and cost-friendly mining method dalam penambangan timahnya. 

Selain itu, eksplorasi juga terus dilakukan untuk mendukung keberlangsungan bisnis TINS ke depannya. Bangka Belitung dan Kepulauan Riau masih akan menjadi lokasi utama penambangan timah, karena potensinya yang diprediksi masih cukup besar. Namun demikian tipe exploitable tin deposit akan berubah dari alluvial reserve menjadi primary reserve dengan tetap mengedepankan effective and cost-friendly mining method.

Selanjutnya: Superkrane Mitra Utama (SKRN) bidik pertumbuhan pendapatan 20% di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×