CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Masa penawaran dibuka, pemerintah tetapkan target indikatif ORI016 Rp 9 triliun


Rabu, 02 Oktober 2019 / 15:44 WIB
Masa penawaran dibuka, pemerintah tetapkan target indikatif ORI016 Rp 9 triliun
ILUSTRASI. Aktivitas Penjualan Saham dan Surat Berharga Lainnya


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi membuka penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI016 pada Rabu (2/10). Masa penawaran instrumen tersebut akan berlangsung hingga 24 Oktober mendatang.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, pemerintah menetapkan target indikatif ORI016 sebesar Rp 9 triliun. Target tersebut ditetapkan berdasarkan masukan dari 23 mitra distribusi yang telah dipilih oleh pemerintah.

Ia yakin target tersebut akan terpenuhi atau bahkan terlampaui kendati kupon tetap ORI016 hanya 6,80% per tahun. 

Tingkat kupon ORI016 memang lebih rendah dibandingkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel lainnya yang telah terbit di tahun ini. 

Baca Juga: Tawarkan kupon 6,80%, ORI016 masih bisa jadi pilihan menarik bagi investor ritel

"Minat investor masih akan tinggi karena ORI016 bersifat tradable dan pembayarannya dijamin oleh pemerintah," katanya ketika ditemui Kontan.co.id, Rabu (2/10).

Di kesempatan yang sama, Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting menambahkan, target indikatif ORI016 bersifat konservatif. Maklum, ini merupakan kali pertama instrumen ORI ditawarkan secara online di pasar primer. Menurutnya, potensi penjualan ORI016 menyamai ORI015 yang terbit di tahun lalu tetap terbuka.

Sekadar mengingatkan, tahun lalu ORI015 mampu terjual sebanyak Rp 23,37 triliun.

Loto berharap, seiring berubahnya sistem penawaran ORI016 dari offline menjadi online, investor kalangan milenial akan lebih mendominasi pemesanan instrumen tersebut. 

"Tahun lalu investor baby boomers sangat dominan dari segi jumlah dan volume pemesanan ORI015," ungkap dia, Rabu (2/10).

Lebih lanjut, Loto bilang, investor yang memesan ORI016 dapat melakukan proses pembayaran atau pelunasan dana melalui berbagai cara. Tak hanya melalui ATM atau mobile banking, melainkan juga e-commerce, pos, hingga virtual account

Baca Juga: Pemerintah tetapkan kupon ORI016 sebesar 6,80%

"Pemerintah telah menggandeng Bukalapak dan Tokopedia untuk mempermudah transaksi ORI016," ujarnya.

Sebagai informasi, investor dapat membeli ORI016 melalui mitra distribusi dengan minimum investasi sebesar Rp 1 juta. Sedangkan nilai maksimum investasi ditetapkan sebesar Rp 3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×