kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tawarkan kupon 6,80%, ORI016 masih bisa jadi pilihan menarik bagi investor ritel


Selasa, 01 Oktober 2019 / 20:50 WIB
Tawarkan kupon 6,80%, ORI016 masih bisa jadi pilihan menarik bagi investor ritel
ILUSTRASI. Aktivitas Penjualan Saham dan Surat Berharga Lainnya


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan kupon Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI016 sebesar 6,80% per tahun. Penurunan suku bunga acuan bulan lalu cukup mempengaruhi besaran kupon ORI016.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana melihat, dari sisi nilai, kupon ORI016 sebesar 6,80% masih sangat menarik bagi para investor ritel dibandingkan instrumen lainnya. 

Misalnya, Surat Utang Negara (SUN) seri FR0035 yang memiliki yield di kisaran 6,51%. Seri ini bertenor tiga tahun atau setara dengan tenor ORI016.

“ORI016 juga memiliki tambahan sistem pembayaran kupon bulanan dan bisa diperdagangkan di pasar sekunder,” ujar dia, Selasa (1/10).

Baca Juga: Pemerintah tetapkan kupon ORI016 sebesar 6,80%

Namun, harus diakui walau bagaimanapun kupon ORI016 merupakan yang terendah bila dibandingkan SBN ritel lainnya yang telah terbit sepanjang tahun ini. Kupon ORI016 juga hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan ORI014 yang merupakan SBN ritel dengan kupon terendah, yakni 5,85%.

Maka dari itu, permintaan terhadap ORI016 bisa saja tidak akan setinggi seri-seri sebelumnya. “Terlebih frekuensi penerbitan SBN ritel sudah cukup banyak di tahun ini,” tambah Fikri.

Head of Research & Consulting Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengatakan, ORI016 masih dapat menjadi pilihan menarik bagi para investor ritel. 

Sebab, potensi penurunan suku bunga acuan masih cukup terbuka dalam beberapa waktu mendatang. Bukan tidak mungkin, SBN ritel yang akan terbit selanjutnya malah akan mendapat kupon lebih rendah dari ORI016.

Ia berpendapat, secara historis investor ritel cenderung jarang memperdagangkan ORI di pasar sekunder. Transaksi seperti itu lebih sering dilakukan oleh investor institusi lokal yang memang diperbolehkan membeli ORI ketika sudah beredar di pasar sekunder.

Meski begitu, Edbert tetap memandang fitur dapat diperdagangkan di pasar sekunder membuat daya tarik ORI016 bertambah.

Dari situ, ia menyarankan agar investor yang memesan ORI016 benar-benar menggunakan dana yang khusus dialokasikan untuk kebutuhan investasi. Bukan dana yang sewaktu-waktu masih bisa dipakai untuk kebutuhan lain.

Baca Juga: Bunga Acuan Turun, Kupon ORI016 Diprediksi Hanya 7%-7,20%

“Adanya fitur transaksi di pasar sekunder membuat investor bisa meraih untung, tapi juga bisa menderita rugi. Makanya, investor perlu mempertimbangkan alokasi dana untuk ORI016,” ungkap dia.

Sebagai catatan, ORI016 akan mulai ditawarkan pada 2 Oktober sampai 24 Oktober nanti. Investor dapat memesan ORI016 dengan minimum investasi sebesar Rp 1 juta dan maksimal sebesar Rp 3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×