Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raihan pendapatan prapenjualan alias marketing sales emiten properti milik Sugianto Kusuma alias Aguan tampak lesuk pada enam bulan pertama tahun 2025. Namun, harga sahamnya tergolong mahal.
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencatatkan marketing sales Rp 1,2 triliun pada paruh pertama 2025. Raihan itu turun dari marketing sales per semester I-2024 yang sebesar Rp 3,3 triliun per semester I 2024.
Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk, Sugianto Kusuma, mengatakan, tren pembelian properti sepanjang semester I 2025 memperlihatkan pola yang lebih selektif dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) akan Tebar Dividen Rp 67,5 Miliar dari Laba Tahun 2024
Dibandingkan semester pertama 2024, capaian pra-penjualan tahun ini mencerminkan penyesuaian yang wajar seiring dinamika pasar.
“Hal ini lebih disebabkan sikap hati-hati sebagian konsumen yang tengah menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pembelian properti,” katanya dalam keterbukaan informasi tanggal 8 Agustus 2025.
Sementara itu, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 294 miliar di semester I-2025. Angka tersebut mewakili 15% dari target tahunan CBDK yang sebesar Rp 2 triliun.
Target marketing sales CBDK itu turun tipis dari raihan marketing sales perseroan di tahun 2024, yaitu Rp 2,1 triliun.
Presiden Direktur CBDK Steven Kusumo mengatakan, pihaknya menyadari bahwa kondisi pasar saat ini cenderung lebih selektif.
Baca Juga: Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) akan Tebar Dividen Rp 67,5 Miliar dari Laba Tahun 2024
“Sehingga, perseroan terus berkomitmen untuk menghadirkan produk berkualitas yang selaras dengan kebutuhan pelanggan dan perkembangan kawasan PIK2,” ujarnya dalam keterbukaan informasi tanggal 8 Agustus 2025.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila melihat, penurunan kinerja PANI dan CBDK lantaran daya beli masyarakat masih melemah, walaupun sudah ada stimulus penurunan suku bunga acuan.
“Selain itu, CBDK masih ada proyek yang ditunda sehingga bisa mempengaruhi ke margin penjualan,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (12/8).
Investor pun masih perlu memantau kontribusi proyek PANI, seperti CBD, Rukan Marina Bay, SOHO The Bund, dan Bukit Nirmala, yang diharapkan bisa mendongkrak dari sisi marketing sales.
Baca Juga: Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Teken Kesepakatan Perluas Area Cakupan CSR di Serang
“Harus dipantau juga sentimen makroekonomi terkait penurunan suku bunga acuan yang bisa meningkatkan permintaan serta insentif PPN DTP,” ungkapnya.
Sementara raihan marketing sales turun, kedua emiten milik Aguan ini harga sahamnya mahal.
Melansir RTI pukul 9:20 WIB, saham PANI ada di Rp 16.350 per saham. Price to earnings ratio (PER) PANI sebesar 1.387,7x dan price to book value (PBV) sebesar 12,91x. Dividend yield PANI juga hanya 0,02%.
Sementara, saham CBDK ada di Rp 5.975 per saham. PER CBDK sebesar 65,17x dan PBV 4,52x. Dividend yield CBDK pun hanya 0,08%. “PER PANI masih cukup tinggi secara valuasi dan pergerakan saham CBDK juga masih wait and see,” ungkapnya.
Senada, Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata melihat, kinerja PANI dan CBDK di semester II masih rentan sentimen negatif.
Baca Juga: Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Catat Laba Bersih Rp 623,91 Miliar di 2024
“Sentimen negatif berasal dari tingginya suku bunga, saham yang valuasinya mahal, serta tingginya harga properti,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (12/8).
Liza belum memberikan rekomendasi saham untuk PANI dan CBDK. Sementara, Indy merekomendasikan trading buy untuk PANI dengan target harga Rp 17.000 per saham dan hold untuk CBDK dengan target harga Rp 7.000 per saham.
Selanjutnya: Golden Dome AS Akan Miliki Sistem Pertahanan 4 Lapisan, Target Operasi 2028
Menarik Dibaca: Mitra Grab Bisa Pinjam hingga Rp150 Juta, Begini Cara Pengajuan Pinjamannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News