Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak jatuh lebih dari 4% pada hari Senin (16/7). Minyak merosot karena pelabuhan-pelabuhan Libya dibuka kembali dan para pedagang mengamati potensi kenaikan pasokan oleh Rusia dan produsen lain.
Minyak mentah AS turun 4,15% ke US$ 68,06 per barel. Sementara Brent anjlok ke US$ 71,84, turun 4,63%, dan menyentuh harga terendah tiga bulan.
Kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi kuartal kedua China juga membebani harga minyak. Perekonomian negara berkembang itu melaju lebih lambat karena terluka oleh upaya Beijing untuk menahan kebutuhan berutang. Pertumbuhan produksi pabrik-pabrik di China Juni melemah ke level terendah dua tahun.
"PDB yang hilang sedikit secara psikologis adalah tanda peringatan bahwa China baik-baik saja sekarang, tetapi tidak sekuat yang diharapkan," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group di Chicago.
Indeks utama Wall Street berakhir sedikit berubah setelah minggu yang kuat karena investor bersiap menyambut minggu besar laporan kinerja serta menunggu komentar tentang dampak sengketa perdagangan AS dengan China dan mitra dagang lainnya.
"Sepertinya kami hanya mengambil sedikit istirahat setelah berjalan baik minggu lalu," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 44,95 poin (0,18%) menjadi 25.064,36. S&P 500 turun 2,88 poin (-0,10%) menjadi 2,798.43. Nasdaq Composite turun 20,26 poin (0,26%) menjadi 7.805,72.
Secara keseluruhan di Eropa, indeks FTSEurofirst 300 pan-Eropa turun 0,34%.
Pasar menantikan testimoni setengah tahunan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang ekonomi AS dan kebijakan moneter di depan Komite Senat Perbankan AS pada hari Selasa malam nanti.
Nilai dolar jatuh setelah membukukan kenaikan mingguan terbesar dalam sebulan karena investor memangkas taruhan panjang pada greenback.
Indeks dolar turun 0,28% dengan euro naik 0,23% menjadi US$ 1,1712.
Matauang rubel Rusia naik setelah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump membantu mengimbangi dampak negatif penurunan harga minyak.
Imbal hasil surat utang AS meningkat, dengan tingkat imbal hasil surat utang tenor dua tahun mencapai puncak tertinggi satu dekade. Penjualan sektor ritel domestik yang mencapai pertumbuhan bulan kelima berturut-turut pada bulan Juni, mendukung pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi AS bakal solid pada kuartal kedua.
Imbal hasil acuan surat utang AS tenor 10 tahun juga meningkat menjadi 2,855% dari 2,831% per Jumat akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News