kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mark Dynamics catatkan kenaikan laba bersih 74% di tahun 2018


Minggu, 31 Maret 2019 / 16:58 WIB
Mark Dynamics catatkan kenaikan laba bersih 74% di tahun 2018


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) pada tahun 2018 meraih laba bersih sebesar Rp 81,90 miliar. Laba bersih ini naik 74% dibanding laba bersih tahun 2017 sebesar Rp 47,06 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan pada tahun 2018, MARK mencatat penjualan bersih Rp 325,47 miliar, naik 35,73% dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 239,79 miliar. "Hal ini sejalan dengan keberhasilan kami melakukan penetrasi pasar baru, seraya mempertahankan pelanggan lama dengan terus meningkatkan kualitas hand former secara konsisten," ujar Ridwan Goh, Presiden Direktur MARK kepada Kontan.co.id, Minggu (31/3).

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pasar yang terus meningkat mendorong tercapainya peningkatan penjualan bersih. MARK berhasil melampaui target laba selama dua tahun berturut-turut yaitu di tahun 2017 dan tahun 2018.

Di tahun 2017 lalu, perusahaan ini menargetkan laba sebesar Rp 32 miliar dengan pencapaian Rp 47 miliar. Tahun lalu, MARK menargetkan laba Rp 64,7 miliar dan berhasil mencapai Rp 82,29 miliar. "Pencapaian ini sebesar 127% dari target awal kami," imbuhnya.

Sebagai pemain utama produksi hand former atau cetakan sarung tangan berbasis keramik, nilai penjualan yang diraih pada tahun 2018 berasal dari volume penjualan hand former sebesar 6,4 juta unit atau meningkat sebesar 28% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5 juta unit.

Mark Dynamics memasarkan mayoritas produknya di pasar ekspor dengan nilai sebesar Rp 303 miliar pada tahun 2018 atau mencapai 93% dari total penjualan. Negara tujuan ekspor utama adalah Malaysia, yang diikuti dengan Thailand dan Vietnam.

Peningkatan penjualan ini diiringi dengan efisiensi di seluruh unit kerja, salah satunya dengan menurunkan tingkat biaya overhead. Hal ini memberi kontribusi pada naiknya margin laba kotor menjadi sebesar 55%, dengan nilai laba kotor pada tahun 2018 sebesar Rp 145 miliar, meningkat sebesar 61% dibandingkan Rp 90 miliar pada tahun 2017.

"Penjualan kami yang menggunakan denominasi dollar AS juga berhasil mendorong pencapaian laba sebelum pajak, dimana kami mencatat tercapainya pendapatan selisih kurs pada tahun 2018 sebesar Rp 1,41 miliar," terang Ridwan.

Adapun di tahun 2019 ini MARK menargetkan pertumbuhan laba 30%. Dengan perolehan laba tahun lalu, MARK menargetkan capaian laba bersih sekitar Rp 106,47 miliar di 2019 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×