Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Performa saham PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) cukup cemerlang. Jika dihitung dari awal tahun alias year to date, harga MAPI naik 19,85%. Kamis (20/6), harga MAPI turun 5,42% ke Rp 7.850 per saham.
Harry Su, Kepala Riset Bahana Securities menuturkan, harga MAPI masih berpeluang naik seiring prospek kinerja keuangannya. Sebagai contoh, tahun lalu pertumbuhan laba bersih per saham alias earning per share (EPS) MAPI naik 20,1% menjadi Rp 261.
Angka ini lebih besar dari EPS PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang hanya tumbuh 12,21% menjadi Rp 59,71 di periode sama. "Investor membayar pertumbuhan saham MAPI yang cepat. Valuasi sedikit premium tapi masih oke," jelas Harry.
Kenaikan EPS MAPI diyakini bakal berlanjut di 2013. Apalagi, MAPI gencar ekspansi di tahun ini. MAPI mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 800 miliar-Rp 900 miliar untuk ekspansi tersebut. Capex bakal digunakan membuka 350 gerai baru.
Belum lama ini, MAPI sudah membuka Galeries Lafayette di Pacific Place Mall, Jakarta. "Strategi MAPI membuka Galeries Lafayette membuat mereka lebih kuat untuk bersaing dengan kompetitor," terang Harry. Hitungan Bahana, Galeries Lafayette akan menyumbang 0,25% dari total penjualan MAPI di 2013 yang diprediksi Rp 9,39 triliun.
Namun, peritel kelas atas ini juga tetap menghadapi tantangan yang berpotensi menghambat ekspansi maupun pertumbuhan kinerja keuangannya. Pertama, MAPI harus menunda rencana penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Sebab, batas harga minimum pelaksanaan non-preemptive rights issue lebih tinggi dari harga pasar yakni Rp 8.300. Padahal, MAPI sudah mendapat restu pemegang saham.
MAPI kemudian memutuskan menggunakan utang bank untuk menutupi kebutuhan ekspansi dan membayar utang. Padahal, utang bank jangka pendek MAPI per kuartal I-2013 sudah mencapai Rp 1,2 triliun.
Tantangan kedua, bersumber dari lonjakan upah tenaga kerja dan beban sewa. Adrian Joezer, analis Mandiri Sekuritas dalam risetnya menulis, beban sewa MAPI di kuartal I 2013 meningkat 32,4% akibat lonjakan tarif sewa gerai per m² 7,4% year on year.
Selain itu, MAPI juga harus menanggung biaya operasional dari meningkatnya upah dan gaji tenaga kerja. Rata-rata upah dan gaji karyawan MAPI naik 16%. Ini akibat meningkatnya upah minimum di area Jakarta yang menjadi domain utama gerai MAPI.Karena itu, MAPI telah meningkatkan harga jual sebanyak 3% sejak awal tahun.
Adrian menambahkan, pembukaan Galeries Lafayette juga belum banyak berkontribusi dan justru menambah beban MAPI. Meski demikian, ia yakin, pendapatan MAPI masih akan meningkat 26,12% menjadi Rp 9,56 triliun di 2013 dan laba bersih naik 21,94% menjadi Rp 528 miliar.
Adrian merekomendasikan netral saham MAPI di harga Rp 7.950 per saham. Sementara, Anthony Yunus, analis Kim Eng Securities merekomendasikan hold saham MAPI di Rp 10.000 per saham.
Adapun, Harry masih merekomendasikan beli dengan target harga Rp 10.000. Ini mencerminkan rasio harga terhadap penjualannya sebesar 1,8 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News