Reporter: Yuliana Hema | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Sekuritas memproyeksikan skenario dasar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa melaju ke level 9.050 pada akhir 2025. Sementara untuk skenario bullish, IHSG diperkirakan bergerak ke 9.350.
Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Kresna Hutabarat menilai secara keseluruhan ada momentum yang bisa dilanjutkan ke 2026. Ini sebagai modal bahwa IHSG memiliki prospek pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.
“Terutama kami memperhatikan performa IDX30, yang di mana diisi oleh emiten memiliki fundamental kuat dan kontribusi yang besar kepada IHSG,” jelas Kresna dalam paparan Outlook Ekonomi 2026, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga: Mandiri Investasi Jajaki Peluncuran Reksadana ETF Emas Syariah di Awal 2026
Kresna berharap ada perbaikan sentimen dan perbaikan valuasi, yang akhirnya akan mendorong kenaikan IHSG dan juga imbal hasil dividen yang sangat atraktif bagi investor saham ke depannya.
Dari emiten-emiten yang dalam pantauan Mandiri Sekuritas, Kresna memproyeksikan, ada pertumbuhan laba bersih secara agregat sebesar 14$ pada 2026. Ini berbalik berbalik positif dari prediksi minus 12% pada 2025.
“Ini kembali menjadi modal untuk menarik atau mendorong investasi ke pasar saham lebih bergairah untuk 2026 ke depannya,” ucap Kresna.
Menurut Kresna, sejumlah perkembangan ekonomi domestik yang berpotensi menjadi sentimen positif terhadap pasar modal pada tahun depan. Misalnya, efektivitas insentif fiskal pemerintah yang diharapkan meningkatkan kepercayaan investor.
Mandiri Sekuritas mencatat data anggota BP Jamsostek yang aktif mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Menurutnya, ini menjadi indikator bahwa jumlah pekerja sektor formal mengalami peningkatan.
Baca Juga: Laba Bank Mandiri (BMRI) Turun, Begini Rekomendasi Maybank Sekuritas
Kresna menyebut sektor konsumer, perbankan, telekomunikasi, ritel, tembaga dan emas akan mendorong performa IHSG di 2025. Di mana, Mandiri sekuritas memberikan rating overweight ke sektor itu.
Selanjutnya: Belanja Negara Sisa Rp 934,5 Triliun, Ekonom Sebut Sulit Terserap Dua Bulan Tahun Ini
Menarik Dibaca: Bisakah Kolesterol yang Tinggi Sebabkan Sakit Kepala? Ini Faktanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













