Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Hari Selasa (31/3) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 5.518,67 naik +80,09 poin (+1,47%). Indeks LQ-45 ditutup menguat 961,93 naik +15,47 poin (+1,63%).
IHSG ditutup all time high, mencetak rekor tertinggi. Kenaikan IHSG kemarin memang sangat fantastis, setelah hampir selama tiga minggu mengalami sideways dengan kecenderungan menurun, hanya perlu waktu tiga hari untuk membuat rekor tertinggi.
“Kami sempat pesimis selama dua hari kemarin, karena kami melihat kenaikan (technical rebound) tidak didukung dengan volume yang signifikan, namun pada hari kemarin volume perdagangan berada diatas rata-rata,” kata analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah dan Fath Aliansyah Budiman melalui morning notes, Rabu (1/4).
Kedua analis ini menuturkan penutupan kemarin yang berada di atas 5.514, telah mematahkan short term down trend yang selama ini yang estimasinya dengan target penurunan di 5.250-5.300, dan membentuk jalur (channel ) baru.
IHSG meninggalkan dua gap, yaitu gap pertama berada dikisaran 5.397-5.418 dan gap kedua dikisaran 5.458-5.484. Kedua gap ini akan berfungsi sebagai support selanjutnya. Selama kedua gap ini tidak ditembus dan dapat bertahan, maka IHSG akan berada dalam jalur tren kenaikan (up trend).
“Perdagangan hari ini kami estimasi, IHSG akan melemah dan rawan untuk profit taking ̧ dengan kisaran pergerakan IHSG di 5,459– 5,518. Khususnya sektor keuangan, yang sangat rawan untuk profit taking, seperti BBRI, BMRI, dan BBCA,” katanya.
Sementara itu, keduanya memprediksi rupiah bergerak pada range 13,070 – 13,104 dan ditutup pada level 13,073. Untuk Crude Oil (WTI) ditutup pada posisi 47.66 USD/bbl.
Sementara, saham-saham yang bisa menjadi pertimbangan untuk dikoleksi hari ini antara lain SMGR (sell), dan INTP (sell).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News