kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Mandiri Sekuritas: IHSG akan berada di level 6800 sampai akhir tahun


Selasa, 28 Mei 2019 / 21:09 WIB
Mandiri Sekuritas: IHSG akan berada di level 6800 sampai akhir tahun


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Sekuritas masih memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level 6.800 hingga akhir tahun 2019.

Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan hal tersebut tak lepas dari proyeksinya terhadap rasio earning per share (EPS) atau laba per lembar saham indeks domestik. “Kami memproyeksikan pada tahun ini, growth EPS emiten ada di kisaran 8% dan untuk tahun 2020 ada di angka 10%,” ungkapnya dalam acara Market Update Mandiri Sekuritas, Selasa (28/5).

Asal tahu saja, Mandiri Sekuritas sudah memangkas proyeksi IHSG itu. Pada awal tahun, Mandiri Sekuritas memproyeksikan IHSG akan berada di level 7.000. “Tapi harus diakui konsensus EPS kita awalnya 10%. Namun karena di kuartal I ternyata hanya 7%, kami coba sesuaikan akan ada di angka 8% hingga akhir tahun,” jelas Adrian.

Adrian mengatakan, realisasi EPS di triwulan pertama itu disebabkan oleh tekanan pada beberapa sektor. Termasuk dari sektor komoditas. “Kalau kami exclude emiten di sektor komoditas, maka growth EPS juga masih baik yakni di level 10%. Jadi, bertahan di level 6.800 hingga akhir tahun bukanlah tidak mungkin,” kata Adrian optimistis.

Itu belum membandingkan dengan EPS growth di negara lain. Adrian menuturkan, perang dagang terus menekan EPS growth secara global.

“Secara global, level kita masih ada di tengah-tengah. Beberapa negara ada yang bahkan pertumbuhannya minus single digit. Yang terdekat seperti Thailand aja 4%,” papar Adrian.

Selain itu, price to earning ratio (PER) IHSG disebutnya berada pada level yang cukup baik. Hitungannya menemukan, PER IHSG berada di angka 13 kali. “Itulah yang membuat rebound IHSG kita cukup tinggi meski kemarin sempat beberapa kali turun cukup dalam,” tambah Adrian.

Optimisme Adrian itu juga didasari oleh beberapa indikator makro. Ia mencontohkan, IMF beberapa kali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini.

Oktober 2018 lalu, proyeksi IMF untuk pertumbuhan ekonomi global berada di kisaran 3,8%. Setelahnya pada Januari lalu, IMF memangkas proyeksinya di kisaran 3,5%. Itu pun belum final, pada April lalu IMF kembali memangkas pertumbuhan ekonomi global di level 3,3%. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi biang keladi itu.

Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I lalu luput dari konsensus yakni di level 5,07%, namun angka itu masih cenderung baik. “Kalau kita lihat secara global, pertumbuhan ekonomi kuartal I lalu secara year on year turun drastis dari 4,10% di tahun lalu menjadi 3,71% pada tahun ini,” jelas Adrian.

Hal itu juga belum menghitung mengenai proyeksi penguatan rupiah yang akan terjadi di kuartal II. Adrian mengatakan secara tren current account deficit (CAD) di kuartal II akan lebih baik dari kuartal I. “Belum juga menimbang tingginya pembayaran dividen serta penguatan impor pasca ketidak pastian pemilu, bisa menjadi sentimen baik bagi rupiah juga bagi IHSG,” tutup Adrian.

Selasa (28/5), IHSG menyentuh level 6.033. Hari ini, IHSG turun sebesar 1,08%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×