kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri Manajemen Investasi perluas jaringan investor dengan luncurkan KIK Dinfra


Kamis, 18 Oktober 2018 / 21:01 WIB
Mandiri Manajemen Investasi perluas jaringan investor dengan luncurkan KIK Dinfra
KIK Dinfra Mandiri Investasi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui produk Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur MANDIRIJOT-001 (KIK-DINFRA MJPT001), PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) akan memperluas jangkauan investor ritel hingga asing.

Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi Alvin Pattisahusiwa optimistis KIK-DINFRA MJPT001 akan mendapat respon yang baik dari para investor. Menurutnya KIK Dinfra bisa menjawab kebutuhan investor yang ingin melakukan diversifikasi investasi di luar efek-efek yang diperdagangkan di bursa seperti saham dan obligasi.

"Instrumen ini menarik karena bisa dilihat perusahaan yang jadi underlying berasal dari BUMN yang memiliki misi untuk membantu percepatan infrastruktur di Indonesia, animo investor akan bertambah," kata Alvin, Kamis (18/10).

Ragam investor yang bisa MMI raih juga akan semakin luas dan bervariasi. Hal ini bisa dilakukan karena KIK Dinfra dapat ditawarkan melalui penawaran umum melalui agen penjual efek reksadana (APERD), bank, sekuritas, mauapun penjualan secara digital. Investasi alternatif sekarang tidak melulu hanya ditawarkan ke perusahaan atau institusi yang itu-itu saja. "Nantinya skema inveasti Dinfra ini bisa ditawarkan juga ke investor ritel melalui kalau di MMI namanya MOInvest," kata Alvin.

Mengenai minimum pembelian awal, Alvin mengatakan itu akan begantung pada masing-masing APRED. Jika skema pembelian KIK Dinfra ini sama seperti reksadana konvensional, maka dengan modal minim Rp 50.000 melalui MOInvest maka dengan modal minim investor sudah bisa berpartisipasi dalam proyek infrastruktur pemerintah.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan risiko bagi investor ritel dalam berinvestasi di KIK Dinfra adalah likuiditas. "Begitu beli untuk menjualnya tidak mudah lantaran harus menunggu sekian tahun atau kalau tercatat di BEI maka cari pembeli lain," kata Wawan.

Wawan mengatakan modal minim dari investor ritel saat membeli KIK Dinfra bisa dilakukan selama MI siap membeli kembali jika investor ritel redeem.

Selain menambah jaringan investor ritel, MMI juga akan mendistribusikan produk KIK Dinfra ke investor asing melalui anak usaha MMI yang berdomisili di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×