kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Manajer Investasi Optimistis Dana Kelolaan Tetap Naik Tahun Ini


Rabu, 12 Januari 2022 / 16:53 WIB
Manajer Investasi Optimistis Dana Kelolaan Tetap Naik Tahun Ini
ILUSTRASI. Ekonomi yang mulai bangkit tidak menghilangkan tantangan pada industri reksadana.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi yang mulai bangkit tidak menghilangkan tantangan pada industri reksadana. Meski begitu, para manajer investasi tetap optimistis target pertumbuhan dana kelolaan mereka akan tercapai di tahun ini. Sejumlah peluang pertumbuhan kinerja juga berpotensi menarik investor. 

Tahun 2021 merupakan tahun yang berat bagi industri reksadana di tengah naik turunnya penyebaran Covid-19. Namun, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan atawa asset under management (AUM) industri reksadana meningkat 1,21% di sepanjang 2021 menjadi Rp 579,95 triliun. 

Sementara, di 2022, para manajer investasi tetap optimistis target AUM mereka dapat tercapai, walaupun sejumlah tantangan masih membayangi kinerja industri reksadana. Para MI memproyeksikan reksadana saham dapat menyokong pertumbuhan AUM seiring peluang pertumbuhan reksadana saham di tahun ini.  

Baca Juga: Bahana TCW Memprediksi 2022 Akan Jadi Tahun Inflasi

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan tantangan industri reksadana di tahun ini datang dari kenaikan suku bunga global yang lebih agresif. Sentimen tersebut dapat mengoreksi kinerja reksadana pendapatan tetap karena harga aset obligasi dapat menurun ketika suku bunga naik. 

Kenaikan suku bunga juga berpotensi mengoreksi kinerja beberapa sektor saham. Rudiyanto menilai kebijakan suku bunga yang agresif cenderung membuat investor saham lebih konservatif. Akibatnya, saham dengan valuasi tinggi dengan kinerja yang masih merugi, berpotensi terkoreksi, seperti saham teknologi. 

Di sisi lain Rudiyanto mengatakan peluang pertumbuhan kinerja reksadana terkhusus reksadana saham tetap ada dan menarik. Sentimen pemulihan ekonomi yang diharapkan dapat memoles laporan kinerja keuangan emiten akan tetap mendongkrak kinerja reksadana saham. Langkah pemerintah memberikan vaksin ke tiga gratis juga menjadi katalis positif. 

Rudiyanto memproyeksikan level IHSG di 2022 berada di 7.400-7.600 dengan begitu reksadana saham di tahun ini masih menarik. 

Baca Juga: Pasar Pulih, Reksadana Saham Paling Menarik Tahun Ini

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi juga mengatakan pemulihan ekonomi dan tingkat penularan Covid-19 yang lebih stabil dan terjaga akan membuat reksadana saham menjadi sangat menarik. 

Sementara, reksadana pasar uang dan pendapatan tetap juga menarik terutama bagi investor moderat hingga konservatif. Rudiyanto memproyeksikan kenaikan bunga deposito baru terefleksi di semester kedua 2022. 

Reza optimistis target AUM di 2022 dapat menyentuh Rp 10 triliun. Sebagai perbandingan, perolehan dana kelolaan HPAM di 2021 sekitar Rp 7,8 triliun.

Panin AM menargetkan AUM 2022 di Rp 15 triliun. Target tersebut meningkat 18,11% ketimbang realisasi dana kelolaan akhir tahun lalu pada Rp 12,7 triliun.

Baca Juga: Simak Alasan Obligasi Korporasi Bakal Ramai di Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×