Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) mengaku tidak mengetahui mengenai isu adanya penjualan saham dengan harga diskon yang dilakukan pemegang saham.
"Kami tidak tahu sama sekali soal penjualan saham (placement) yang dilakukan pemegang saham. Kami tidak berhak mengintervensi transaksi jual beli yang dilakukan oleh para pemegang saham kami," ujar Direktur Utama RIMO Teddy Tjokrosaputro dalam acara public expose insidentil, Jumat (10/11).
Beberapa waktu lalu, dikabarkan para pemegang saham RIMO sempat mendapat tawaran repo dari pemegang saham lainnya. Saham tersebut ditawarkan di harga Rp 320 per saham, terdiskon hingga 50% dari harga saham RIMO di pasar yang saat itu berada di level Rp 600. Namun, pembeli saham harga diskon tersebut tak boleh menjual saham tersebut dalam waktu sebulan.
Tak lama setelah rumor ini, harga saham RIMO terus bergerak turun. Saham yang awalnya berada di angka Rp 600 terpuruk hingga ditutup di level Rp 192 pada 8 November 2017. Saham ini bahkan sempat disuspensi dua kali oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran turun fantastis.
Terkait harga saham RIMO yang terus menurun, Teddy mengaku hal tersebut murni disebabkan omekanisme pasar. Namun, secara fundamental ia tidak melihat adanya alasan harga saham perusahaan terus merosot.
"Posisi keuangan kami relatif sehat. Rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) kami masih di bawah satu kali. Kami pun mencatat laba sebesar Rp 118,43 miliar di kuartal III-2017 lalu," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News