Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), Hengky Koestanto bakal merestrukturisasi aset hingga menagih aset atau piutang yang tertagih lewat jalur hukum.
Berdasarkan hasil mata acara ketiga dalam Rapat Umum Pemengan Saham Luar Biasa (RUPSLB), pemegang saham menyetujui langkah-langkah umum perusahaan yang akan dilaksanakan oleh direksi baru.
Dalam sesi tanya jawab dengan pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 22 Oktober 2018, Hengky yang baru diangkat sebagai Direktur Utama langsung memaparkan rencana kerjanya ke depan. Diantaranya, melakukan restrukturisasi, termasuk melakukan pembenahan tata kelola perusahaan (GCG) dan audit investigatif dan terhadap kondisi keuangan perseroan.
AISA juga akan menunjuk kantor akuntan dan/atau konsultan hukum independen yang memiliki reputasi baik dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehubungan dengan pelaksanaan audit investigasi. "Untuk auditor akan dibicarakan lagi, yang pasti untuk auditor investigatif, kita akan menunjuk auditor independen," kata Hengky, Senin (22/10).
Selain itu, manajemen baru juga akan mengambil langkah langkah tegas untuk mengembalikan aset aset perusahaan. "Kami akan mengembalikan apa yang kita miliki dan menjadi piutang oleh direksi. Kami akan berusaha sekuat mungkin baik secara pidana maupun perdata," jelasnya.
Dalam catatan Kontan.co.id, total aset lancar berdasarkan laporan keuangan 2017 mencapai Rp 4,23 triliun. Rinciannya, sebanyak Rp 2,11 triliun adalah piutang usaha, Rp 521 miliar adalah piutang dari Jom Prawarsa untuk akuisisi Golden Plantation, Rp 200 miliar uang muka ke Jom Prawarsa untuk akuisisi Jaya Mas dan Rp 1,40 triliun adalah persediaan.
"Kelangsungan perusahaan ke depan sangat tergantung berapa banyak uang yang bisa kami ambil balik," tegas Hengky.
Selain itu, Komisaris AISA Jaka Prasetya mengatakan pihaknya akan mengambil seluruh akses dan fisik AISA dari direksi yang lama. Termasuk juga memastikan tercantumnya susunan manajemen baru di sistem AHU.
"Setelah hari ini, semua akan lebih jelas," ujar Jaka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News