kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

MAIN yakin kinerja tak terganggu beleid Kemdag


Selasa, 17 Juni 2014 / 15:35 WIB
MAIN yakin kinerja tak terganggu beleid Kemdag
ILUSTRASI. Imlek 2023 Tahun Kelinci


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) baru saja membuat beleid anyar yang bakal membatasi harga bibit ayam umur sehari atau day old chicken (DOC). Kendati demikian, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) yakin kebijakan ini tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

"Untuk jangka pendek mungkin bisa karena harga di pasar lebih stabil, tapi untuk jangka panjang justru baik, apalagi jika dilihat dari sis makro," jelas Oeng Beng Siong, Direktur MAIN, (17/6).

Secara makro, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6% setiap tahun. Angka ini juga akan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat, khususnya kelas menengah. Pendapatan yang meningkat, artinya juga meningkatkan permintaan produk-produk keluaran emiten poultry, salah satunya MAIN.

Pada kesempatan sebelumnya, analis BNI Securities Dessy Lapagu juga memberikan penjelasan senada. Kebijakan tersebut tidak terlalu berpengaruh sebab MAIN memiliki lini bisnis DOC yang kontribusi pendapatannya masih kecil terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan.

Kuartal pertama tahun ini, pendapatan konsolidasi MAIN tercatat Rp 1,08 miliar. Dari jumlah tersebut, bisnis DOC menyumbang pendapatan Rp 194,55 miliar atau hanya setara 18% dari pendapatan konsolidasi MAIN. Selebihnya, pendapatan MAIN diperoleh dari penjualan pakan ternak.

Mengingatkan saja, beleid baru tersebut berupa penetapan harga DOC maksimal Rp 3.200 per ekor. Pemerintah juga menerapkan skema pengaturan suplai DOC dengan meminta pengusaha mengurangi pasokan hingga 15% dari rata-rata per bulan.

"Kebijakan ini, sih, baik. Maksud pemerintah adalah untuk menjaga harga di pasar tidak fluktuatif," pungkas Oeng.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×