Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk menawarkan sebanyak 703,69 juta saham biasa kepada publik dalam penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Jumlah ini setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan penawaran umum perdana.
Nilai nominal saham perusahaan kelapa sawit terintegrasi ini sebesar Rp 100 per saham, yang akan ditawarkan pada masyarakat dengan kisaran harga perdana Rp 200-Rp 250 per saham. Dengan harga ini, maka Mahkota Group akan meraup dana segar antara Rp 140,74 miliar hingga Rp 175,92 miliar.
Direktur Utama Mahkota Group Usli Sarsi mengatakan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan untuk pengembangan industri hilir serta modal kerja entitas anak perusahaan. “Sekitar 60% akan digunakan untuk untuk pengembangan industri hilir melalui investasi dan 40% untuk modal kerja entitas anak, yaitu PT Mutiara Unggul Lestari, PT Berlian Inti Mekar dan PT Intan Sejati Andalan,” kata Usli, Jumat (22/6).
Pengembangan usaha meliputi pembagunan pabrik refinery dan kernel crushing plant yang berlokasi di jalan Duri-Dumai Provinsi Riau oleh PT Intan Sejati Andalan. Pembangunan pabrik ini membutuhkan waktu delapan bulan, terhitung tiga bulan sejak Mahkota Group menerima dana hasil penawaran umum perdana saham.
Mahkota Group berharap mampu melakukan sistem pemurnian yang dapat menghasilkan turunan olein (minyak makan) dan sterin (bahan baku margarin dan oleochemical), sehingga bisa meningkatkan pendapatan.
Masa penawaran umum berlangsung pada 3-9 Juli 2018. Tanggal pencatatan Mahkota Group akan dilakukan pada 12 Juli 2018. PT Panin Sekuritas Tbk ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi dalam penawaran umum perdana saham Mahkota.
Per Desember 2017, Mahkota Group memiliki total aset Rp 964,71 miliar. Total liabilitas di akhir tahun lalu sebesar Rp 550,19 miliar dan tTotal ekuitas Rp 414,51 miliar.
Mahkota Group mengantongi pendapatan Rp 1,76 triliun di tahun lalu, turun 4,86% Rp 1,85 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara laba yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 12,39 miliar, turun 71,80% dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp 43,95 miliar.
Direktur Mahkota Group Fuad Halimoen mengatakan, jika penyebab penurunan 2017 di banding tahun sebelumnya karena kebakaran hutan yang terjadi tahun sebelumnya, khusunya daerah Jambi dan Riau yang berdampak pada berkurangnya bahan baku tandan buah segar TBS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News