Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) mendapat restu dari pemegang saham untuk mengeksekusi sejumlah aksi korporasi. Diantaranya mengakuisisi PT Indoplas Makmur Lestari (IML) dari dana hasil Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Dalam rights issue, OASA akan menerbitkan sebanyak 4,3 miliar (4.303.200.000) saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dalam aksi korporasi ini, OASA berpotensi mendapatkan dana segar Rp 430,32 miliar.
Maharaksa Biru juga mendapatkan restu untuk melakukan setoran modal pada PT Indoplas Makmur Lestari (IML) yang selanjutnya akan digunakan oleh PT Indoplas Makmur Lestari untuk melakukan peningkatan setoran modal pada PT Indoplas Karya Energi (IKE).
Keputusan ini didapat dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa dan RUPS Independen yang digelar, Jumat (21/10).
Baca Juga: Jual 25% Saham OASA, Bobby Gafur Umar Sudah Balik Modal Plus Masih Pegang 50% Saham
Direktur Utama Maharaksa Biru Energi Bobby Gafur Umar mengatakan, dana hasil rights issue akan digunakan sebesar Rp 89 miliar untuk akuisisi 99,99% saham Indoplas Makmur Lestari.
“Selanjutnya Indoplas Makmur Lestari akan melakukan peningkatan setoran modal sebesar Rp 69 miliar kepada PT Indoplas Karya Energi,” jelasnya dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (21/10).
Nantinya Indoplas Karya Energi akan menggunakan dana tersebut sebagai modal kerja sehubungan dengan biaya persiapan proses pengerjaan Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) DKI Jakarta Wilayah Layanan Barat.
Melansir prospektus yang disampaikan pada 16 September 2022 ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dana hasil rights issue OASA lainnya yakni sebanyak Rp 9 miliar dialokasikan untuk pembelian satu unit kantor di Jakarta.
Kemudian sekitar Rp 224 miliar untuk peningkatan setoran modal ke PT Telesys Indonesia (TI) yang selanjutkan akan digunakan sebagai modal kerja untuk pengembangan kegiatan usaha trading produk Bio Propylyne Glycol dan pengembangan bisnis sehubungan dengan pengerjaan proyek wood pellet di Provinsi Bangka Belitung.
Lantas sisa dana akan digunakan sebagai modal kerja OASA membiayai kegiatan operasional dan dalam rangka pengembangan usaha sehubungan dengan aktivitas koordinasi oleh Perusahaan sebagai perusahaan holding.
Dalam keterbukaan informasi yang berbeda (29/9), manajemen OASA menjelaskan pembeli siaga dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ini adalah PT International Labuan Resources (ILR) yang merupakan perusahaan di bidang investment holding company.
Adapun sumber dana yang digunakan ILR sebagai pembeli siaga berasal dana dari pihak ketiga, yakni pendanaan dari pihak bank.
PT International Labuan Resources sebagai pembeli siaga akan mengambil bagian sebanyak-banyaknya 1,93 miliar atau 1.936.200.000 saham dengan harga yang sama dengan harga PMHMETD I yaitu sebanyak-banyaknya sebesar Rp 193,62 miliar atau setara dengan sekitar 44,99% dari jumlah penawaran.
Pemegang saham ILR saat ini adalah PT Tesco International Capital dengan kepemilikan saham sebanyak 2.700 lembar saham atau sebesar 54% dan Budhi Mahatma Koesoemawardhana dengan kepemilikan saham sebenyak 2.300 lembar saham atau sebesar 46%.
Adapun setelah pelaksanaan rights issue bagi pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya mengalami penurunan presentase kepemilikan atau dilusi maksimal 92,31% setelah pelaksanaan aksi korporasi ini.
Baca Juga: Triniti Land (TRIN) Akan Rights Issue Rp 900 Per Saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News