Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah maraknya platform media digital, PT Mahaka Radio Integra Tbk masih yakin bisnis radio bakal tetap eksis. Meski begitu, emiten berkode saham MARI ini juga mulai gencar berinovasi dengan mengembangkan aplikasi berbasis digital.
Direktur Utama Mahaka Radio Adrian Syarkawie mengatakan, perusahaannya telah meluncurkan platform digital bernama Noice. Aplikasi tersebut diluncurkan bertepatan dengan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 28 Juni lalu.
Aplikasi Noice yang dapat diunduh melalui gawai tersebut membuat para pendengar bisa melakukan streaming tujuh stasiun radio yang dimiliki Mahaka. Di antaranya Jak FM, Gen FM Jakarta, Gen FM Surabaya, Mustang FM, Hot FM, Kis FM, dan Most Radio. Adrian berharap, aplikasi ini bisa meningkatkan jangkauan pendengar radio Mahaka.
Selain menyajikan layanan streaming radio, para pendengar juga bisa berkirim pesan (chatting) dengan penyiar radio. "Kami akan fokus mengembangkan aplikasi ini sekaligus menjaganya agar tetap sesuai dengan model bisnis utama perusahaan," ujar Adrian, Kamis (2/8).
Adrian mengatakan, dana investasi yang dikucurkan untuk aplikasi Noice tak terlalu besar. Kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk aplikasi tersebut maksimal hanya 10% dari total pendapatan.
Meski Noice merupakan sebuah terobosan dari Mahaka, namun Adrian mengaku kontribusi dari aplikasi tersebut belum signifikan. Kontribusinya baru sekitar 5% dari total pendapatan perusahaan.
Pendapatan utama Mahaka Radio masih banyak berasal dari konten iklan. Makanya, meski mulai merambah bisnis digital, Mahaka Radio juga akan tetap menjaga bisnis radio konvensional. "Bagaimanapun radio konvensional tetap ada, karena iklan banyak yang masuk ke sana," ungkap Adrian.
Terlepas dari itu, Adrian yakin, dalam jangka panjang aplikasi Noice punya peluang menjanjikan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah pengunduh dan pengguna aktif yang cukup pesat.
Adrian menyebut, saat ini jumlah pengunduh aplikasi Noice sudah mencapai 33.000. Dari angka tersebut, sekitar 60%-70% telah menjadi pengguna aktif.
Mayoritas pengguna aplikasi Noice berdomisili di Jakarta. Maklum, dari tujuh kanal radio milik Mahaka, enam di antaranya mengudara di wilayah Jakarta.
Lantaran aplikasi ini bisa diunduh di mana saja, jangkauan pendengar radio Mahaka menjadi lebih luas. "Terkadang ada pendengar kami yang berasal dari luar negeri," kata Adrian.
Akuisisi baru
Selain merambah platform digital, Mahaka Radio juga gencar melakukan rebranding terhadap tiga stasiun radio asal Jakarta yang diakuisisinya pada pertengahan tahun lalu, yakni Mustang FM, Kis FM, dan Most Radio.
Di sisi lain, akuisisi ketiga radio tersebut turut membebani keuangan MARI. Sebab, perusahaan mesti mengeluarkan biaya operasional yang lebih besar untuk mempromosikan tiga radio itu. Apalagi, ada perubahan konten yang dilakukan sebagai strategi menarik minat pendengar.
Alhasil, laba bersih MARI pada paruh pertama tahun ini tergerus 19,88% year on year (yoy) menjadi Rp 17,52 miliar. Untungnya, pendapatan emiten ini masih bisa tumbuh 15,32% yoy menjadi Rp 66,91 miliar.
Adrian mengakui, kontribusi ketiga radio tersebut memang masih kecil, karena masih dalam tahap pengembangan. "Saat ini pemasukan terbesar masih berasal dari Jak FM dan Gen FM, ungkap Adrian.
Ia menambahkan, penurunan laba bersih yang terjadi akan dikompensasi dengan peningkatan pangsa pasar. Adrian memberi contoh, ketika Mahaka Radio hanya memiliki tiga stasiun radio, yakni Jak FM, Gen FM Jakarta dan Gen FM Surabaya, pangsa pasar emiten tersebut baru mencapai 23%.
Kemudian, Mahaka Radio kembali menambah satu stasiun radio baru pada tahun 2016, yakni Hot FM. Mahaka pun kembali melebarkan sayapnya dengan mengakuisisi tiga stasiun baru pada tahun berikutnya. Hasilnya, pangsa pasar Mahaka Radio kini melesat menjadi 49%.
Dus, Adrian yakin, setelah proses pengembangan tiga stasiun radio barunya selesai, pangsa pasar Mahaka Radio bisa mencapai 65%.
Peningkatan pangsa pasar tersebut diyakini bakal turut menggenjot kinerja keuangan Mahaka Radio dalam jangka panjang. Adrian berharap, pendapatan MARI bisa tumbuh melebihi pertumbuhan industri radio.
Saat ini, rata-rata pertumbuhan industri radio ada di kisaran 7%–8%. "Kami usahakan pendapatan perusahaan tumbuh dua digit sampai akhir tahun," kata Adrian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News