kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lwan USD, Euro kian tenggelam


Rabu, 20 Mei 2015 / 22:17 WIB
Lwan USD, Euro kian tenggelam
ILUSTRASI. Mark Mateschitz, anak pendiri produsen minuman energi Red Bull dengan kekayaan US$ 34,7 miliar. REUTERS/Athit Perawongmetha


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Euro kian tenggelam melawan dollar Amerika Serikat (USD). Ini dampak dari sentimen negatif pelonggaran kebijakan moneter zona euro yang semakin gencar dan kekhawatiran atas krisis Yunani.

Mengacu data Bloomberg, Rabu (20/5) pukul 18:20 WIB pasangan EUR/USD melemah 0,39% ke level 1,1106.

Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures mengatakan tekanan utama bagi euro datang dari pernyataan Salah satu pejabat Bank Sentral Eropa, yaitu Benoit Coeure pada Selasa (19/5) yang menyatakan akan meningkatkan pembelian obligasi di bulan Mei dan Juni tahun ini.

Gerak euro pun kian berat akibat kekhawatiran pasar terhadap risiko gagal bayar (default) utang Yunani. “Apalagi sekarang makin mendekati tenggat waktu pembayaran,” kata Faisyal.

Tekanan bagi euro juga datang dari lawannya yakni dollar Amerika Serikat (AS). Paling baru, dollar AS menguat akibat rilis data izin mendirikan bangunan AS (building permits) AS per April 2015 yang naik menggembirakan menjadi 1,14 juta bangunan, angka ini lebih besar dari bulan sebelumnya yaitu 1,04 juta bangunan.

Apalagi pasar tengah menunggu notulensi hasil rapat Bank Sentral Amerika (FOMC meeting minutes), pada Rabu (20/5) malam. “Dollar cenderung pun menguat sembari menunggu notulensi FOMC,” kata Faisyal.

Faisyal memperkirakan pasangan ini akan melanjutkan pelemahan pada Kamis (21/5). “Pernyataan dari pejabat ECB dan kekhawatiran gagal bayar utang Yunani, masih cukup membebani euro,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×