Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multipolar Tbk (MLPL) akan menggelar penawaran umum terbatas kepada pemegang saham untuk penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu VII (PMHMETD VII). Adapun dana yang dihimpun akan dimanfaatkan untuk pelunasan pokok utang.
Mengutip prospektusnya, sebesar Rp 90 miliar akan digunakan untuk pelunasan sebagian pokok utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk. Selain itu, sekitar Rp 174 miliar digunakan untuk pelunasan sebagian pokok utang ke PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Sisanya, akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan dan/atau investasi baik secara langsung maupun melalui perusahaan anak.
Asal tahu saja, total dana yang diincar melalui rights issue kali ini mencapai Rp 999,80 miliar. Mengutip prospektusnya, emiten berkode saham MLPL itu menawarkan sebanyak-banyaknya 1,99 miliar saham biasa atas nama kelas C dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Baca Juga: Mengintip Cuan Konglomerat di Bursa Saham Tahun Lalu
Penawaran itu mewakili 12,02% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD VII. Harga pelaksanaanya dipatok Rp 500 setiap saham baru.
Adapun setiap pemegang 51 saham biasa atas nama Kelas A, Kelas B, dan Kelas C yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 4 Maret 2022 pukul 16.15 WIB akan mendapatkan tujuh HMETD, di mana setiap satu HMETD berhak membeli satu saham baru dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham, dengan harga pelaksanaan Rp 500 setiap saham baru yang harus dibayar penuh saat mengajukan pemesanan pembelian saham.
Apabila pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan rights issue yang ditawarkan sesuai dengan porsi sahamnya, maka proporsi kepemilikan sahamnya akan mengalami dilusi maksimal sampai dengan maksimal 12,02%.
Baca Juga: Temasek Lebih Kalem di Pasar Saham Indonesia pada 2021, Hanya Divestasi dan Hold Saja
Adapun PT Inti Anugerah Pratama (IAP) sebagai pemegang saham utama akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diperolehnya dan akan bertindak sebagai pembeli siaga sampai dengan sejumlah saham sebanyak-banyaknya Rp 520 miliar atau setara 761,92 juta saham baru.
Sebagai pembeli siaga, apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka IAP akan membeli sebagian sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut dengan harga yang sama dengan harga pelaksanaan, yaitu Rp 500 tiap saham baru. Dengan jumlah sebanyak-banyakknya 278,07 juta saham baru atau setara Rp 139,03 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News