kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LSIP dan SIMP memilih ekspansi organik


Kamis, 04 Agustus 2016 / 07:18 WIB
 LSIP dan SIMP memilih ekspansi organik


Reporter: Dityasa H Forddanta, Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dua anak usaha Grup Salim yang bergerak di bisnis CPO hati-hati menggelar ekspansi di tengah kondisi cuaca tak menentu dan harga komoditas yang enggan menanjak.

PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) menahan ekspansi. LSIP baru menyerap belanja modal sebesar Rp 110 miliar, dari target anggaran belanja sebesar Rp 800 miliar. Benny Tjoeng, Direktur Utama LSIP mengatakan, belanja modal tersebut digunakan untuk kegiatan operasional perseroan dan ekspansi organik seperti menambah lahan tertanam.

Tahun ini, LSIP menargetkan akan menambah sekitar 1.500 hektare lahan tertanam. "Angka persisnya masih tergantung dengan kondisi di lapangan nanti," kata Benny, Rabu (3/8).

Ia mengakui, sektor perkebuna masih dalam tahap konsolidasi. "Memang pertumbuhannya masih negatif, seperti yang dialami perusahaan lain di sektor ini," imbuhnya.

Hingga kuartal I 2016, laba bersih LSIP anjlok 67% menjadi Rp 50,4 miliar. Hal ini karena terjadi penurunan penjualan 9,5% dari Rp 888,5 miliar menjadi Rp 804 miliar. Hal itu akibat penurunan harga jual rerata produk sawit dan karet.

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mengandalkan ekspansi organik guna menopang kinerja tahun ini. Salah satu agenda utama SIMP adalah membangun dua pabrik kelapa sawit (PKS). "Lokasinya ada di Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan," ujar Direktur SIMP Johnny Ponto, Rabu (3/7).

PKS Kalimantan Barat berkapasitas 45 ton per jam dan PKS Sumatera Selatan berkapasitas 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Dus, kapasitas total dua pabrik tersebut 75 ton TBS per jam. Proses pembangunan sudah mencapai 70%. Sehingga, awal tahun depan ditargetkan pabrik tersebut sudah bisa beroperasi.

Investasi pabrik ini berasal dari belanja modal yang mencapai Rp 2 triliun. Sejauh ini, penyerapan capex SIMP sebesar 40% untuk merealisasikan semua perkembangan ekspansi organik. Sisa belanja modal akan dipakai untuk penambahan lahan tertanam.

Tahun ini, SIMP menargetkan lahan tertanam bertambah menjadi 5.000 hektar (ha). Lahan tertanam SIMP saat ini 300.000 ha. Masih ada sekitar 40.000 ha lagi yang bisa segera ditanami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×