Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sepanjang tahun 2015, emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hanya berhasil mencatatkan marketing sales atau pra penjualan sebesar Rp 3,6 triliun atau 90% dari target yang telah direvisi yakni Rp 4 triliun.
Sebelumnya, LPKR menetapkan target pra penjualan sebesar Rp 6 triliun sepanjang 2015. Namun di tengah perlambatan ekonomi yang menekan penjualan properti, perseroan memilih memangkas target menjaid Rp 4 triliun.
Pencapaian tersebut juga mengalami penurunan sebesar 30,8% jika dibanding dengan perolehan marketing sales pada tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 5,2 triliun.
Mengutip riset Maxi Liesyaputra, analis KDB Daewoo Securitas, Rabu (24/2), marketing sales LPKR sepanjang tahun lalu sebagian besar disumbang dari proyek Orange Country dan proyek superblok di Lippo Cikarang dengan kontribusi 75%. Keduanya menyumbang maisng-masing Rp 1,7 triliun dan Rp 984 miliar.
Perolehan pra penjualan dari orange country melebihi target awal yakni Rp 1,5 triliun. Hanya saja, marketing sales superblok Lippo Cikarang jauh dari target awal yang juga dipatok Rp 1,5 triliun sebelumnya.
Selain kedua proyek tersebut, marketing sales LPKR juga disumbang dari proyek kondominium Monaco Bay Rp 168 miliar, Holla Village Mando Rp 352 miliar dan Tanjung bunga berkontribusi Rp 144 miliar.
Dalam beberapa tahun ke depan, LPKR masih akan terus mengembangkan proyek Orange Country. Perseroan telah meluncurkan lima tower apartemen di proyek tersebut sejak November 2014 dari target pengembangan 12 tower. Kelima tower tersebut diantaranya Irvine suite, Westwood suite, Pasadena suite, Burbank suite dan Glendale Taman.
Secara total, LPKR berencana untuk mengembangkan Orange County dalam tiga tahap dengan lebih dari 50 menara. Proyek ini terletak total lahan seluas 332 ha. Sejak diluncurkan, perseroan telah mencatat marketing sales Rp 2,1 triliun dari proyek tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News