Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Dupla Kartini
TANGERANG. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sedang memproses pelepasan dua aset berbentuk Rumah Sakit Siloam kepada perusahaan pengelola dana investasi real estate (DIRE) di Singapura.
Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur Lippo Karawaci sekaligus Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mengatakan, dua rumah sakit yang akan dijual ke First REITs di Singapura, yaitu RS Siloam Yogyakarta dan RS Siloam Buton.
"Kalau rumah sakitnya sudah dioperasikan kita bisa upload aset-asetnya ke REITs di Singapura," ujar Ketut akhir pekan lalu.
Menurut Ketut, dua rumah sakit ini masih dalam proses menunggu izin operasional keluar. RS Siloam di Buton telah menyelesaikan surat menyurat terkait laboratorium dan perizinan, sedangkan RS Siloam di Yogyakarta proses pengajuan izin operasionalnya sudah sejak tahun lalu dan saat ini tinggal menunggu izinnya keluar.
Lanjut Ketut, surat izin rumah sakit di Yogyakarta lama keluar, salah satunya karena baru pertama kali RS gabung dengan mall, jadi banyak detail-detail yang perlu diperhatikan. Dan dalam peninjauan terakhir, sementara tidak ada komplain dari dinas kesehatan setempat.
LPKR dan First REITs yang terdaftar di Bursa Efek Singapura sudah melakukan perjanjian yang mengatur hak untuk memperoleh penawaran terlebih dahulu (rights of first refusal). "Jadi kalau kita jual aset harus ditawarkan pertama pada REITs di Singapura," ungkapnya.
Menurut Ketut, nilai kedua RS tersebut masih belum diputuskan karena menunggu valuasi dari DIRE dan melihat pasar. Namun diperkirakan nilai aset RS Siloam dan mall di Yogyakarta mencapai Rp 1 triliun sedangkan rumah sakit di Buton nilai asetnya sekitar Rp 400 milia-Rp 500 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News