Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Surya Pertiwi Tbk masih kurang memuaskan di paruh pertama 2020. Buktinya, emiten berkode saham SPTO ini hanya membukukan laba bersih sebesar Rp 37,26 miliar di semester I-2020.
Asal tahu saja, jumlah tersebut merosot 63% dibanding laba bersih perusahaan pada semester I-2019 yang mencapai Rp 100,73 miliar.
Penurunan pada sisi laba bersih terjadi karena pendapatan Surya Pertiwi juga anjlok di periode Januari-Juni 2020. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih SPTO di enam bulan pertama hanya Rp 855,77 miliar, turun 17,67% dibanding periode yang sama tahun 2019 yang mencapai Rp 1,03 triliun.
Sebenarnya, penurunan pendapatan bersih juga diiringi oleh penurunan beban pokok pendapatan sebesar 19,23% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 619,23 miliar di akhir Juni 2020 lalu. Meski begitu, SPTO juga mencatatkan kenaikan pengeluaran pada beberapa pos beban.
Baca Juga: Surya Pertiwi (SPTO) harapkan angin segar dari relaksasi PSBB
Beban usaha perusahaan misalnya, tercatat naik 31,44% yoy menjadi Rp 177,07 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, beban usaha perusahaan hanya mencapai Rp 134,71 miliar di semester I 2019.
Kenaikan pengeluaran juga dijumpai pada pos beban lain seperti beban bank dan beban bunga. Melansir laporan keuangan perusahaan, beban bank naik 13,75% yoy dari semula Rp 413,40 juta di semester I 2019 menjadi Rp 470,29 juta di semester I 2020. Sementara itu, beban bunga perusahaan melesat 100,95% dari Rp 7,89 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 15,86 miliar di semester I 2020.
Tidak hanya itu, laba selisih kurs-neto perusahaan juga menyusut 92,18% menjadi Rp 117,45 juta di semester I 2020. Sebelumnya, perusahaan membukukan laba selisih kurs-neto sebesar Rp 1,50 miliar di semester I 2019. Walhasil, penurunan pada sisi laba bersih menjadi tidak terhindarkan.
Per 30 Juni 2020 lalu, total aset SPTO tercatat sebesar Rp 2,88 triliun. Angka tersebut terdiri atas total ekuitas sebesar Rp 1,78 triliun dan total liabilitas sebesar Rp 1,10 triliun.
Sementara itu, kas dan setara kas akhir tahun perusahaan tercatat sebesar Rp 75,80 miliar per 30 Juni 2020. Angka tersebut turun 49,05% dibanding kas dan setara kas awal tahun yang tercatat sebesar Rp 148,78 miliar.
Selanjutnya: Surya Pertiwi (SPTO) menakar dampak jika ada lockdwon akibat wabah virus corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News