Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) resmi menutup tahun 2022 dengan melemah tipis 0,14% ke 6.850,62, Jumat (30/12). Dus, sepanjang 2022, IHSG hanya naik 4,09%.
Nilai ini lebih rendah dari kinerja IHSG di tahun 2021 yang berhasil menguat 10,08%. Prestasi IHSG yang selalu sukses menghijau di bulan Desember, pada tahun 2022 ini juga terpatahkan.
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani mengakui pada 2022 pasar modal menghadapi ujian luar biasa. Negara maju mengalami pelemahan ekonomi dan ada konflik geopolitik, membuat distribusi terkunci.
Baca Juga: Cermati Saham-Saham yang Banyak Dijual Asing pada Perdagangan Akhir Tahun
"Kompleksitas ini menimbulkan dampak di pasar modal Indonesia secara langsung. Sementara sejumlah bank sentral justru memilih menaikkan suku bunga untuk tidak memperparah inflasi," ucap dia, Jumat (30/12).
Meski begitu, bursa saham Indonesia sejatinya sempat perkasa di tahun ini. IHSG berhasil menyentuh dua rekor baru. Pada 13 September 2022, IHSG mencapai all time high di 7.318,01.
Kapitalisasi pasar juga melonjak dan mencapai rekor tertingginya Rp 9.600 triliun pada 27 Desember 2022. Jumlah investor pasar modal juga naik 37,5% mencapai 10,30 juta.
Jika dibandingkan dengan bursa Asia lainnya pun performa IHSG juga tidak terlalu buruk. IHSG masih menjadi bursa dengan kinerja terbaik ketiga setelah indeks saham India, BSE Sensex, yang naik 4,82% dan indeks saham Singapura, Straits Times, yang naik 4,29%.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,73% dalam Sepekan, Bagaimana Proyeksinya untuk Minggu Depan?
Sri Mulyani juga sangat mengapresiasi IHSG yang sukses menghijau di akhir perdagangan tahun ini.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman berpendapat, kinerja IHSG di tahun depan masih bakal penuh tantangan. "Walaupun dunia akan menghadapi perfect storm di 2023, tapi saya akan tetap optimistis dan waspada," kata Iman.
Iman juga masih memasang kenaikan target rata-rata transaksi di tahun depan. Dia menyebut rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bisa mencapai Rp 14,75 triliun. Angka ini naik 3,4% dari realisasi tahun ini sebesar Rp 14,7 triliun.