Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Tbk (MEGA) konsisten membagikan dividen dengan rasio tinggi kepada pemegang saham.
Bank yang dikendalikan pengusaha Chairul Tanjung ini mengalokasikan 70% dari laba bersih di tahun 2022 sebagai dividen. Rasio tersebut sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pembagian dividen ini sudah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLB) yang digelar pada Jumat (24/2).
Sepanjang 2022, Bank Mega mengantongi laba bersih Rp 4,05 triliun, tumbuh 1,1% dari tahun sebelumnya. Sehingga total dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 2,84 triliun.
Baca Juga: Bank Mega Cetak Laba Bersih Rp 4,05 Triliun di Tahun 2022
Sementara sisanya akan dijadikan sebagai laba ditahan dan untuk pencadangan.
"Sebesar Rp 1,21 triliun akan dibukukan sebagai saldo laba, dan Rp 77,66 miliar akan disisihkan sebagai dana cadangan," kata Kostaman Thayib, Direktur Utama Bank Mega, Jumat (24/2).
Kostaman Thayib menambahkan, perolehan laba bersih Bank Mega dikontribusikan melalui kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 21,24% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 5,87 triliun.
Laba bersih juga dihasilkan oleh efisiensi operasional hingga rasio beban operasional pendapatan operasional (BOPO) perseroan ini tercatat lebih rendah dibandingkan industri.
Pertumbuhan pendapatan bunga Bank Mega sejalan dengan ekspansi kredit yang meningkat. Tahun lalu, bank ini mencatat kredit tumbuh 15,8% yoy menjadi Rp 70,29 triliun. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 4,09% menjadi Rp 102,95 triliun.
Pertumbuhan kredit disertai dengan kualitas aset yang masih terjaga di mana rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) secara gross terjaga di level 1,23%.
Baca Juga: Indeks Sektor Keuangan Mulai Naik, Intip Saham Pilihan Berikut
Rasio-rasio keuangan Bank Mega lain juga masih terjaga baik. Rasio kecukupan modal atau Capital adequacy ratio (CAR) tercatat 25,41%, net interest margin (NIM) 5,42% dan BOPO 56,76%.
Selain memutuskan pembagian dividen, RUPLB juga menetapkan perubahan susunan pengurus Bank Mega. Rapat menambah satu posisi baru di jajaran direksi dengan mengangkat YB Hariantono sebagai Direktur Teknologi Informasi (TI).
"Perseroan ini menambah direktur khusus di bidang TI sehubungan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan digitalisasi perseroan," kata Kostaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News