kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Lonjakan harga minyak bakal menyengat Asia!


Selasa, 08 Maret 2011 / 09:13 WIB
Lonjakan harga minyak bakal menyengat Asia!
ILUSTRASI. IHSG merosot 0,79% ke 5.952,08, Senin (10/2/2020). IHSG anjlok lantaran sejumlah saham emiten berkapitalisasi besar alias big cap harganya jatuh dan membebani IHSG.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Melonjaknya harga minyak lebih dari 20% dalam dua minggu belakangan akan berdampak buruk bagi tingkat inflasi di Asia. Apalagi, beberapa bulan terakhir, bank sentral di kawasan regional tengah berupaya keras untuk menahan laju inflasi melalui sejumlah kebijakan moneter.

Bank of Thailand dan Bank of Korea diprediksi bakal menaikkan suku bunga acuannya pada minggu ini sebesar 0,25 basis poin. Malaysia diprediksi juga akan menaikkan suku bunga acuannya.

"Saat ini kawasan regional tengah tersengat dengan kenaikan harga makanan dan minyak. Sehingga gaji yang diterima banyak terserap untuk membeli makanan dan ongkos transportasi," jelas Vishnu Varathan, ekonom Capital Economics (Asia) Pte Singapura.

Namun, pada saat yang bersamaan, Vishnu sangat bullish terhadap mata uang Asia. "Mata uang regional akan terus menguat terhadap dollar pada tahun ini akibat sokongan kenaikan suku bunga acuan," jelasnya.

Ringgit Malaysia memimpin penguatan di kawasan Asia di mana ringgit sudah menguat 11,1% versus dollar dalam 12 bulan terakhir. Sementara, dollar Singapura menguat 10,7% pada periode yang sama. Sedangkan won hanya menguat 2,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×