kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lonjakan harga minyak akhir pekan mulai mereda


Senin, 26 Februari 2018 / 07:44 WIB
Lonjakan harga minyak akhir pekan mulai mereda
ILUSTRASI. Kantor OPEC - harga minyak


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak pada pembukaan perdagangan awal pekan ini masih stagnan dari posisi akhir pekan lalu. Senin (26/2) pukul 7.23 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2018 di New York Mercantile Exchange (Nymex) berada di US$ 63,55 per barel, sama seperti akhir pekan lalu.

Harga minyak menguat 1,24% dalam sehari pada Jumat lalu. Dalam sepekan, harga minyak menguat 2,84%.

Harga minyak brent untuk pengiriman April 2018 di ICE Futures terkoreksi tipis ke US$ 67,25 per barel dari level akhir pekan lalu US$ 67,31 per barel. Harga minyak acuan ini pun menguat 1,39% pada Jumat lalu.

Dalam sepekan, harga minyak brent juga menanjak 2,41%. Lonjakan harga minyak ini dipicu oleh penurunan produksi minyak Libya. Lapangan minyak El Fil di Libya tutup sementara. Lapangan minyak ini memproduksi 70.000 barel minyak mentah per hari.

"Pasar minyak diuntungkan oleh penutupan beberapa lapangan minyak belakangan, mulai dari Keystone, North Sea, dan sekarang El Fil," kata John Kilduff, partner Again Capital kepada Reuters.

Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan, pasar minyak mulai kembali ke keseimbangan. "Banyak lembaga mencatat penurunan pada persediaan minyak dan saya perkirakan hal ini akan berlanjut di 2018," kata dia.

Data Energy Information Administration menunjukkan bahwa persediaan minyak Amerika Serikat (AS) turun 1,6 juta barel pada pekan lalu. Stok minyak di Cushing, Oklahoma yang menjadi pusat pengiriman minyak untuk kontrak futures AS turun 2,7 juta barel pada pekan lalu.

Di sisi lain, ekspor minyak mentah AS pun melonjak menjadi lebih dari 2 juta barel per hari. Angka ini mendekati rekor 2,1 juta barel per hari yang tercatat pada Oktober lalu. "Produksi minyak yang besar di AS akan terus membatasi kenaikan harga," kata Abhishek Kumar, senior energy analyst Interfax Energys Global Gas Analytics.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×