Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan lima seri waran terstruktur (WT), pada Senin (5/12). Pencatatan kali ini masih dilakukan oleh RHB Sekuritas.
Head Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas Steinly mencermati investor masih wait and see dengan kondisi pasar sehingga permintaan pada waran terstruktur masih mirip dengan penawaran kedua.
"Karena bagaimanapun waran terstruktur itu produk turunan, jadi ketika beli waran terstruktur yang harus dianalisa saham underlying," imbuh dia kepada Kontan.co.id, Senin (5/12).
Baca Juga: Lima Waran Terstruktur akan Segera Dirilis, Simak Prospeknya
Steinly bilang waran terstruktur dengan underlying saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan kode TLKMDRCM3A menjadi produk yang paling diincar oleh investor.
Kemudian menyusul, HRUMDRCM3A dengan underlying saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan saham turunan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan kode INCODRCM3A.
"Permintaannya cukup baik, bisa dilihat dari volume transaksi hari ini," ucap Steinly.
Berdasarkan data BEI, nilai transaksi pada waran terstruktur mencapai Rp 3,37 miliar. Sejak pertama kali meluncur hingga hari ini, nilai transaksinya mencapai Rp 144,96 miliar.
Ini merupakan penerbitan waran terstruktur oleh RHB Sekuritas untuk 2022. Alhasil sepanjang 2022 ini, sudah ada enam WT yang tercatat di BEI.
Sebelumnya, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai secara umum waran terstruktur merupakan penawaran yang menarik karena memberi opsi tambahan bagi investor.
Baca Juga: Rasio Konversi Lebih Tinggi, Lima Waran Terstruktur Baru RHB Sekuritas Lebih Eksotis
“Cukup menarik apabila outlook emiten yang menjadi underlying warannya ke depannya positif atau uptrend,” jelas Arjun.
Arjun bilang waran terstruktur ini sangat menarik pada investor yang sudah berpengalaman dan mempunyai profil risiko agresif serta aktif memonitor pergerakan dan sentimen di pasar.
Oleh karena itu, Arjun menilai produk ini memang kurang cocok untuk investor pemula karena memahami waran terstruktur ini tidak semudah seperti mempelajari saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News