Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Lippo Securities Tbk (LPPS) bakal menghidupkan kembali bisnis sekuritasnya. Sebagai langkah awal, mereka akan memperkuat bisnis manajer investasi yang selama ini mati suri.
Selama ini, Lippo Securities terbilang tidak aktif dalam menjalankan bisnis sekuritasnya. Dari tiga izin sekuritas yang ada, mereka hanya tinggal mengantongi satu izin saja yaitu manajer investasi. Sementara izin perantara efek dan penjaminan emisi sudah lama dilepas. Untuk menghidupkan kembali Lippo Securities, Presiden Grup Lippo, Theo L. Sambuaga mengatakan mereka akan memperkuat bisnis yang masih ada dulu. "Kami akan memperkuat manajer investasi dulu," kata Theo.
Namun Theo mengatakan tidak menutup kemungkinan Lippo Securities akan kembali mengajukan izin perantara efek dan penjaminan emisi ke Bapepam LK. Terkait rencana itu, menurut Theo, manajemen Lippo Securities masih membahas strategi dan rencana bisnisnya ke depan. Upaya memperkuat Lippo Securities menurut Theo juga merupakan sinergi bisnis keuangan di Grup Lippo yang baru-baru ini juga mengakuisisi Bank National Nobu.
Dalam laporan keuangan semester-I 2010, Lippo Securities menyebutkan salah satu langkah yang akan ditempuh adalah dengan merekrut tenaga untuk menjadi manajer investasi di Lippo Securities. Selain itu, Lippo Securities juga berniat meluncurkan produk reksadana unit penyertaan terbatas dan reksadana campuran. Meski demikian, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengaku belum memperoleh informasi dari Lippo Securities terkait rencana itu. “Belum ada informasi dari Lippo Securities,” kata Kepala Biro Transaksi Lembaga Efek Bapepam-LK, Nurhaida.
Kinerja Lippo Securities sebetulnya terbilang cukup lumayan. Per Juni 2010 lalu, perusahaan ini masih bisa mendulang laba bersih Rp 57,88 miliar atau melompat 292,4% dari setahun sebelumnya. Laba bersih itu disumbangkan dari keuntungan portofolio investasi sebesar Rp 1,15 miliar dan pendapatan usaha lain-lain sebesar Rp 1,2 juta. Sedangkan pendapatan dari usaha manajer investasi tidak ada sama sekali. Keuangan perusahaan tertolong dari bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi yaitu sebesar Rp 63,03 miliar yang berasal dari PT Ciptadana Capital Rp 42,09 miliar dan PT Star Pasific Rp 20,94 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News