Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Di tengah gejolak pasar modal saat ini, PT Lippo E-Net Tbk (LPLI) tetap berniat menerbitkan saham baru (right issue). Perusahaan penyedia jasa informasi itu bakal menerbitkan 720,26 juta saham dengan harga penawaran Rp 139 per saham.
Dengan demikian, perusahaan ini bakal meraup dana maksimum hingga Rp 100,12 miliar dari hasil penerbitan saham baru ini. Lippo E-Net berniat menggunakan seluruh dana itu buat membeli saham PT Multi Media Interaktif (MMI). LPLI membeli saham MMI dengan nilai total pembelian Rp 200 miliar. Selain dari penerbitan saham baru, LPLI bakal mendanai akuisisi itu dari kas internal.
Berdasarkan penilai independen PT UJP-DH, nilai wajar transaksi tersebut adalah Rp 198,29 juta hingga Rp 206,33 juta. Maka nilai transaksi akuisisi tersebut masih berada dalam kisaran nilai wajar.
LPLI membeli MMI secara langsung sebesar 99,9% dari PT Mitra Bangun Sejati (MBS) dan secara tidak langsung melalui PT Anggraini Mulia sebesar 0,10% dari PT Sumber Jaya Rejeki. Catatan saja, MMI merupakan perusahaan media yang memiliki produk antara lain Investor daily, Majalah Investor, The Jakarta Globe, dan Globe Asia.
LPLI dalam prospektusnya mengaku melakukan akusisi ini sebagai niat melaksanakan investasi di bidang media. Selain itu, sebagai perusahaan yang memiliki bisnis usaha di bidang investasi, LPLI sedang gencar melakukan penyertaan di perusahaan-perusahaan asosiasi.
Dalam rangka aksi korporasi ini, LPLI bakal meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang bakal berlangsung 4 November 2008 mendatang. Adapun periode pendaftaran pemesanan dan pembayaran saham baru adalah 18-24 November 2008. Apabila ada pemegang saham yang tak mengeksekusi haknya maka kepemilikan sahamnya akan terdilusi hingga 61,54%.
Kepala Riset Sarijaya Securities Danny Eugene menilai langkah LPLI menerbitkan saham baru ini tidak terlalu pas dengan kondisi pasar modal saat ini. Ia melihat perusahaan ini sudah tak kesulitan likuiditas dan tak bisa mendapatkan pinjaman sehingga harus melakukan right issue.
Namun langkah perusahaan ini menggunakan dana itu untuk mengakuisisi MMI menurutnya bagus. Sebab, prospek media yang dimiliki MMI sebetulnya cukup baik. "Dia mungkin ingin mengembangkan di media dan dilihat dari brand awareness medianya oke," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News