Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
Peningkatan produksi berdampak positif terhadap kinerja perusahaan karena tingginya harga jual rata-rata (HJR) CPO pada tahun 2021. Hingga 30 September 2021, HJR mencapai US$ 752 per metrik ton yang membuat ANJT berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 26 juta.
Manajemen ANJT memperkirakan, HJR perusahaan selama periode tahun 2021 dapat mencapai lebih dari US$ 800 per MT. "Dengan begitu, kami optimistis bahwa kinerja operasi dan keuangan tahun 2021 akan sangat baik," ucap Lucas.
Baca Juga: Produksi Austindo Nusantara Jaya (ANJT) naik hingga Oktober 2021
Asal tahu saja, ANJT kini memiliki dan mengoperasikan enam perkebunan kelapa sawit yang telah berproduksi dan terintegrasi dengan lima pabrik CPO, serta memiliki satu perkebunan kelapa sawit dalam tahap pengembangan di Sumatra Selatan.
Sampai akhir September 2021, ANJ memiliki 154,6 ribu Ha cadangan lahan dan 54,6 ribu Ha untuk total area tertanam.
Dari total area tertanam, sebesar 44,0 ribu Ha merupakan area menghasilkan dengan profil umur tanaman rata-rata 13 tahun, sedangkan 10,6 ribu Ha untuk area belum menghasilkan.
Sementara itu, total area hutan NKT yang telah dicadangkan sebagai area konservasi untuk perlindungan flora, fauna, dan habitatnya adalah 57.260 ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News